LENSAINDONESIA.COM: Sebagai wadah berhimpunnya warga Jawa Barat asal Sumatera Utara, Dewan Pimpinan Pusat Martabe menyatakan keprihatinan yang mendalam atas penculikan bayi di RSHS Bandung. DPP Martabe berharap dan mendoakan agar bayi dari Toni Manurung yang diculik di RSHS, Selasa malam, dapat kembali ke pangkuan Ibunya, Lasmaria Manullang.
“Kami sangat terharu dan sedih atas peristiwa yang menimpa Saudara kita Toni Manurung dan istrinya Lasmaria Manullang. Mudah-mudahan pihak yang berwajib dapat menemukan bayinya,“ kata Marhalim Siregar, Ketua Harian DPP Martabe melalui ponselnya, Jumat (28/3/14).
Baca juga: Ibunda bayi korban culik Bandung, tolak tinggalkan rumah sakit
Marhalim mengharapkan agar ada pendampingan dari pihak-pihak profesional terhadap diri keluarga Toni Manurung. “Selain mendapatkan dukungan dari sanak saudara, Toni juga perlu didampingi penasihat hukum yang profesional yang mampu secara objektif, independen, dan jernih dalam melihat perkembangan kasus penculikan bayi itu,“ kata Halim.
Menurut Halim, di Bandung banyak pengacara yang berasal dari Sumatera Utara yang dapat mendampingi Toni, walaupun tanpa bayaran. Sayangnya, hingga saat ini belum ada kuasa hukum yang terlihat mendampingi Toni Manurung.
Halim menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin mendengar lagi adanya kasus penculikan bayi yang menimpa warga Bandung, Jawa Barat. “Penculikan ini merupakan pelanggaran hukum berat. Harus ditindak tegas, apa pun motivasinya,” tukas Halim.
Sementara, Jumat (28/3/14), di Mapolrestabes Bandung, Toni Manurung yang tampak didampingi sahabatnya Andi Tondang bersama penyidik Polrestabes Bandung mempersiapkan sketsa wajah pelaku penculikan. Istri Toni yang menolak keluar dari RSHS Bandung juga didatangi penyidik untuk persiapan sketsa wajah pelaku. @desmanjon
0 comments:
Post a Comment