Thursday, March 27, 2014

Prabowo berikan edukasi bagi rakyat indonesia

Prabowo berikan edukasi bagi rakyat indonesia




LENSAINDONESIA.COM: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia (AROPI), Umar S. Bakrie menilai, pernyataan Ketua Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto yang mengatakan pemimpin tidak boleh ‘menca-mencle’ bukanlah sebuah black campaign (Kampanye hitam). Pasalnya, hal tersebut memberikan kejelasan dan edukasi kepada seluruh rakyat Indonesia agar lebih bijak memilih pemimpin di Pemilu 2014 nanti.


“Apa yang disampaikan Prabowo bukan black campaign, tapi menyampaikan fakta-fakta yang lumrah terjadi dalam kontestasi politik. Dalam demokrasi modern, membedah rekam jejak lawan politik adalah hal yang lumrah,” ungkapnya kepada lensaindonesia.com, di Jakarta, Rabu (26/03/14).


Baca juga: Sosok Prabowo pantas untuk pimpin Indonesia dan Habiburokhman khawatir kualitas penyelenggaraan pemilu 2014 rendah


Sebelumnya, Prabowo Subianto kembali menyindir kepada pesaingnya pada Pemilu 2014. Sindiran ini disampaikan ketika memberika orasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/03/14).


“Ada seorang tokoh politik yang bikin statement yang kemarin saya baca dikoran. Dia mengatakan jangan saling menjelek-jelekkan. Saya setuju menjelek-jelekkan orang itu tidak baik,” kata Prabowo.


Prabowo mengatakan, orang tersebut telah mengajarkan berpolitik santun kepadanya. Akan tetapi, ajaran kesantunan itu tidak diwujudkan dengan bukti nyata dan malah terkesan mengkhianati amanah rakyat yang telah diberikan kepadanya.


Karena itu Prabowo melihat, pernyataan tokoh tersebut sebagai lahirnya sebuah budaya politik baru yang ia sebut budaya politik “boleh bohong”. Padahal, kata dia, hampir semua orang selalu diajarkan untuk berkata jujur.


Menurutnya, Jika ada seorang pemimpin yang sudah berjanji akan memimpin lima tahun dan menyelesaikan tugasnya baik di pemerintah pusat maupun di daerah kemudian berhenti ditengah jalan karena mengincar jabatan yang lebih tinggi, maka hal tersebut merupakan bukti nyata kebohongan dari pemimpin tersebut dan mengkhianati amanat rakyat.


“Selain itu, jika ada seorang negarawan yang menandatangani perjanjian diatas meterei kemudian mengingkarinya begitu saja, bukankah itu negarawan yang mencla-mencle?,” tuturnya.


Dirinya menambahkan, apa yang dilakukan Prabowo, lanjut Umar, dalam pernyataannya dihadapan publik justru merupakan pendidikan politik yang baik untuk mencerdaskan bangsa. Capres Partai Gerindra itu justru mengingatkan publik untuk tidak salah pilih lagi dalam Pilpres 2014. nanti. @kiki_budi_hartawan


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment