Thursday, March 27, 2014

Ibunda bayi korban culik Bandung, tolak tinggalkan rumah sakit

Ibunda bayi korban culik Bandung, tolak tinggalkan rumah sakit




LENSAINDONESIA.COM: Toni Manurung (30), ayah bayi perempuan yang diculik di RSHS Bandung, menduga penculik bayi yang baru dilahirkan isterinya merupakan sindikat yang bekerjasama dengan oknum-oknum di rumah sakit. Ibunda bayi pun shock berat karena sampai Kamis malam (27/3/14) tidak ada tanda-tanda penculik maupun bayinya ditemukan polisi.


“Ma, saya hanya ingin bayi kami ditemukan kembali,” kata Toni sembari menangis meraung-raung saat ditelepon ibunya dari Pematang Siantar, Sumut, di rumah kontrakannya, Jl. Babakan Irigasi Kota Bandung, Kamis (27/3/14).


Baca juga: Bayi diculik, sang Ibu mau pulang jika anak kembali ke pangkuannya dan Pemuda Lamongan bawa kabur perawan Benowo


Toni tidak kuasa menahan tangis ketika ibundanya menghubungi via ponsel. Toni pun bicara panjang lebar dengan ibunya via ponsel.


Kepada Licom, Toni mengaku terlambat menyampaikan kabar penculikan bayinya kepada keluarganya di Pematangsiantar. “Saya diliputi perasaan bingung dan kelelahan karena masalah ini,” kata Toni didampingi sahabatnya, Andi Tondang.


Meski tidak segera memberi kabar terhadap keluarganya di Pematang Siantar, namun keluarganya mengetahui penculikan putrinya yang baru lahir melalui pemberitaan media. “Kami juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya buat teman-teman media karena pemberitaan ini,” timpal Andi.


Sementara itu, isteri Toni, Lasmaria masih istirahat di RSHS Bandung, Ruang Alamanda kelas II. Bahkan, isterinya itu menolak pulang dan mengancam tidak akan meninggalkan rumah sakit sebelum bayinya dikembalikan pihak rumah sakit.


“Saya mau pulang kalau bayi saya dikembalikan ke pangkuan saya,” kata ibunda bayi itu sebagaimana ditirukan Toni. Bahkan, Isterinya juga menyampaikan itu saat bertemu Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi di Mapolrestabes, Bandung, Kamis malam (27/3/14), Pukul 19.00 WIB.


Lasmaria juga menyampaikan penolakan meninggalkan rumah sakit saat pihak RSHS mengizinkan dirinya pulang secara medis. Izin pulang itu disampaikan langsung utusan Direksi RSHS Bandung yang mendatangi dia di ruang perawatannya.


Sebelumnya, Advokat Johnson Siregar, SH, MH dari Pusat Informasi Hukum Indonesia juga menyampaikan rasa simpatinya kepada keluarga Toni. Advokat ini menawarkan akan membantu Toni saat menemui Toni di RSHS Bandung, Kamis sore, pukul 16.00 WIB.


“Kasus penculikan bayi erat kaitannya dengan trafficking,” kata Johnson. Apakah pelaku penculikan merupakan sindikat yang bekerjasama dengan oknum rumah sakit, itulah tugas kepolisian untuk menyelidiki. Sebab, ada keganjilan pelaku penculikan seperti sudah tahu detik-detik pesalinan Lasmaria. Begitu pula saat menemui Lasmaria dan Toni di ruang pesalinan, diakui Toni, seperti tidak asing berada di ruang tempat isteri dan bayinya dirawat.


Sementara itu, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus penculikan itu dengan memperluas wilayah pengejaran pelaku penculikan.


Polrestabes Bandung juga masih menyelidiki apakah ada indikasi penculikan dengan latar belakang Toni dan isterinya. “Sejauh ini masih penculikan, tapi indikasi masalah keluarga, teman pekerja, atau kegiatan lainnya masih diselidiki juga,” kata Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Mashudi, Kamis siang (27/3/14) di Mapolrestabes Bandung. @desmanjon


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment