LENSAINDONESIA.COM: Kedua pasangan Capres dan Cawapres diminta menghimbau dan menyiapkan pendukungnya untuk menerima kenyataan menang maupun kekalah. Sebab, diprediksi selisih kemenangan sangat tipis di bawah lima persen.
Hal tersebut dikatakan Peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Fitri Hari di Graha Dua Rajawali, Rawamangun Jakarta Timur, Jakarta, Kamis (26/06/2014).
Baca juga: Apel siaga Jokowi-JK dihadiri ribuan relawan dan Masyarakat mulai jenuh dengan gaya kampanye kedua Capres
“Dengan membaca trend pertumbuhan dukungan Capres-Cawapres, selisih kemenangan 9 Juli berpotensi hanya kecil saja. Sangat mungkin selisih kemenangan itu hanya di bawah 5 persen, siapapun pemenanganya,” tandasnya
Selain itu, kata Fitri, dalam dua bulan terakhir pendukung Capres Joko Widodo banyak yang lari dari kandangnya. Jumlah dukungan Jokowi menurun di kantong-kantor suara besar, seperti Komunitas NU, berpendidikan tinggi, agama Islam, pemilih lelaki, dan provinsi Jawa Barat.
Presentase pemilih Jokowi yang “pindah ke lain hati” sebesar 5 sampai 10 persen. “Di komunitas itu, Prabowo mengalami kenaikan sekitar 5 sampai 10 persen juga,” tandasnya.
Dikatakan Fitri, kedua pasangan tersebut masih mungkin saling mengalahkan. Jokowi akan tetap menang jika ia bisa mengambil kembali pendukungnya yang pindah ke lain hati tersebut. Sebaliknya, Prabowo akan menyalip Jokowi atau akan memenangkan pertarungan jika dia bisa menaikkan dukungannya sekitar 5 sampai 15 persen.
Jika pemilih dipilah ke dalam aneka segmen masyarakat, LSI berpendapat Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta saling mengalahkan. Pasangan Jokowi menang di pemilih perempuan (48,10 vs 33,8). Pasangan Prabowo menang di pemilih pria (43,20 vs 42,70).
Jokowi menang di pemilih tingkat pendidikan menengah dan rendah (45-48 vs 34-42).
Prabowo mengimbangi Jokowi dalam pemilih muslim (40,90 vs 43,30). Namun untuk non muslim, pemilih lebih banyak ke Jokowi (67,60 vs 15,50). Jokowi juga masih menang di Jawa (47,60 vs 35,20). Namun Prabowo menang di pemilih Sunda (51,60 vs 40,90).
Kini, Prabowo menang di Jabar (51,20 vs 42,60). Tapi Jokowi menang di 6 propinsi besar lainnya, seperti Banten, DKI Jakarta, Jatim, Jateng, Sumut dan Sulsel dengan selisih sekitar 5 sampai 10 persen.
Lebih lanjut, Jokowi dianggap lebih peduli dengan rakyat (84,6 vs 64,2), dan lebih jujur (76,5 vs 61,3). Namun Prabowo dianggap pemilih lebih pintah (85,2 vs 81,1) dan lebih tegas (78 vs 69,7).@endang
0 comments:
Post a Comment