Monday, June 30, 2014

Jokowi-Jk “revolusi mental” demi Indonesia sehat, bukan demi “Omdo”

Jokowi-Jk “revolusi mental” demi Indonesia sehat, bukan demi “Omdo”




LENSAINDONESIA.COM: Ketua Tim Pemenangan Capres Marwan Jafar dari PKB menegaskan visi misi Jokowi-Jusuf Kalla (JK) terkait Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, Ilmu pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) adalah dengan melakukan `Revolusi Mental`.


Menurutnya, salah satunya adalah program Jokowi-JK dengan ‘Indonesia Pintar’ dan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan, menginisiasi ‘Indonesia Sehat’ serta dengan program ‘Indonesia Kerja’ dan ‘Indonesia Sejahtera’.


Baca juga: Jadi trending topik, orasi Dahlan pro JKW: Orang baik berkumpul...! dan Dukung kemerdekaan Palestina, Jokowi dipandang pemimpin paham sejarah


“Jokowi-JK akan merubah model penyeragaman sistem pendidikan nasional dan pembentukan kurikulum yang menjaga keseimbangan aspek muatan lokal dan aspek nasional,” kata Marwan, Jakarta, Senin (30/6/2014).


“Seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta tanah air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia,” ujar Ketua DPP PKB ini.


Jokowi-JK, tambah Marwan, akan menginisiasi Undang-Undang Wajib Belajar tanpa dipungut biaya. Program ini dilaksanakan untuk mencapai target tingkat partisipasi 100 persen untuk SD, dan 95 persen untuk tingkat SLTP.


“Tanpa itu mustahil angka partisipasi akan meningkat. Sedangkan untuk pengembangan IPTEK,” kata Marwan.


Marwan mengatakan, Jokowi-JK akan memprioritaskan pembiayaan untuk kegiatan yang berhubungan dengan penelitian pengembangan IPTEK unggulan secara reguler dan terintegrasi dengan arah pengembangan pendidikan tinggi.


Misalnya, penerapan techno-ideology melalui pendidikan penguasaan teknologi. Memasukkan kurikulum tentang pengetahuan dan penguasaan teknologi di sekolah dan perguruan tinggi harus segera diwujudkan.


“Dibanding Capres lainnya visi-misi Jokowi-Jusuf Kalla tentang SDM dan Iptek jauh lebih realistis, berbobot, dan aplikatif,” kata Marwan. Artinya, revolusi mental merupakan program yang realistis untuk dikerjakan dengan cakupan hasil yang besar demi Indonesia, dan bukan program demi “omdo” (Omong Doang) untuk memikat simpati rakyat.


Selain itu, kata Marwan, juga mendorong land reform dan program kepemilikan tanah seluas 9 juta hektar, program kampung deret atau rumah susun murah yang disubsidi serta jaminan sosial untuk seluruh rakyat di tahun 2019. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment