Sunday, June 29, 2014

JK kedepankan pengembangan aklaq, Hatta fokuf pendidikan inklusif

JK kedepankan pengembangan aklaq, Hatta fokuf pendidikan inklusif




LENSAINDONESIA.COM: Cawapres Yusuf Kalla dalam segmen awal pemaparan visi misinya terkait SDM dan IPTEK, ternyata lebih terkesan datar dibanding penyajian Cawapres Hatta Rajasa pada Acara Debat Cawapres di Gedung Bidakara, Minggu malam ini (29/6/14).


Pemaparan JK dalam debat ini terlihat lebih memikat ketika memasuki segmen berkutnya. JK menegaskan pemerintahannya akan konsen meninggatkan derajat SDM lewat kombinasi pendidikan dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi) dengen memprioritaskan peningkatan kualitas akhlaq.


Baca juga: Dipertanyakan, KPU hamburkan uang rakyat di debat Capres mirip CDC dan KPU didesak angkat isu kejahatan mafia Migas dalam debat Capres


Pendidikan nasional terkait akhlak, menurut JK, sudah didukung dengan APBN 20% yang tidak banyak dilakukan bangsa lain. “Ini yang harus terus dikembangkan,” kata Jusuf Kalla, yang memanfaatkan waktunya tidak sampai dari yang ditetapkan 4 menit.


Cawapres Nomor 1, Hatta Radjasa menguraikan visi misinya, cukup runtut menegaskan bahwa Prabowo-Hatta akan menerapkan pengembangan SDM lewat pengembangan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, berkualitas, setinggi mungkin, dan seluas mungkin. Dengan tetap memberlakukan program wajib belajar selama 12 tahun.


Soal pengembangan IPTEK, dikatakan Hatta, harus dapat menjawab dan merespon tantangan globalisasi yang semakin keras. Terkait itu, Prabowo-Hatta akan meningkatkan produktivity seluruh komponen. Didang kesehatan akan juga menjadi prioritas karena korelasi dengan produktifitas. “Dengan meningkatkan produktifitas” kata Hatta.


Ditanya Moderator soal pendidikan inklusifitas, Hatta pada sesi pendalamanan visi misi, mengatakan, Prabowo-Hatta akan menaikkan anggaran untuk pendidikan, juga harus mengembangkan pendanaan terkait pengembangan SDM sehingga pendidikan bisa terjangkau karena rakyat sejahtera.


“Para guru juga akan ditingkatkan kesejahteraannya,” tegas Hatta.


Ditanya soal keyakinan bisa meningkatkan kecerdasan akhlak dalam waktu lima tahun, Hatta mempertegas pendidikan Budi Pekerti bisa dimasukkan ke semua mata pelajaran di sekolah. Contoh, cerita kancil mencuri harus dihilangka


“Karena itu peningkatan kualitas guru melalui program sertifikasi terus ditingkatkan,” tambah Hatta. @yuanto


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment