Tuesday, June 24, 2014

Perang pers pendukung Prabowo-Hatta Vs Jokowi-JK

Perang pers pendukung Prabowo-Hatta Vs Jokowi-JK




LENSAINDONESIA.COM: Selama menjelang Pilpres 9 Juli 2004, masyarakat menilai pers di tanah air, termasuk media-media besar baik cetak maupun elektronik secara mencolok telah berpihak dan mengabaikan azas pers independen.


Bahkan, dinilai informasi yang disajikan ke publik terkesan terpecah memihak ke kubu Prabowo-Hatta dan kubu Jokowi-JK.


Baca juga: Suryo Prabowo anggap Jokowi tak paham Geografis Indonesia dan Ribuan alat peraga Prabowo-Hatta dicopot Satpol PP


Walau begitu, Dewan Pers sampai hari ini belum menerima laporan resmi adanya perpecahan akibat berpihak ke masing-masing dua kandidat tersebut.

terkesan

Terkait adanya penilaian masyarakat itu, Wakil ketua DPR RI, Pramono Anung menepis anggapan bahwa pers di tanah air pecah karena keberpihakan ke masing-masing kubu pasangan Capres-Cawapres.


“Saya tidak melihat sebagai perpecahan. Tadi juga Ketua Dewan Pers Bagir Manan menyampaikan sampai hari ini, ternyata belum ada yang melaporkan tentang pers. Berbeda dengan buletin-buletin apa pun yang bukan sebagai produk pers. Sampai hari ini belum ada itu,” kata Pramono Anung, politi PDIP di Gedung DPR RI, Rabu (25/6/14).


Walau begitu, kata Pramono Anung, yang perlu dilakukan, tetap melakukan pengawasan, walaupun ada dukungan kepada calon, namun harus tetap dijaga netralitas pada pers itu sendiri.


“Netralitas penting bagi pers sendiri,” tegas Pramono Anung.


Seperti diketahui, sudah jadi rahasia umum bagi publik bahwa pasangan Prabowo-Hatta didukung Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie yang memiliki media elektronik berpengaruh seperti TVOne dan Vivanews, dan Harry Tanoe Soedibjo bigboss media elektonik MNC Group dan koran Sindo.


Sebaliknya, Jokowi-JK didukung Ketum Nasdem yang bigboss MetroTV dan grup Media Indonesia baik cetak maupun online. Juga didukung pemenang Capres Konvensi Demokrat Dahlan Iskan yang bigboss Grup Jawa Pos. Bahkan, kesan berpihak terlihat sangat kentara sekali saat tayangan siaran langsung debat Capres. Publik menilai ke dua stasiun teve terutama MetroTV dan TVOne terkesan sudut pandang penayangannya seperti head to head antara kubu Prabowo-Hatta Vs Jokowi-JK. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment