LENSAINDONESIA.COM: Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengingatkan, agar pemerintah selalu memperketat pengawasan distribusi bahan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Pasalnya, tren kenaikan harga jelang Lebaran, dikhawatirkan menjadi ajang oknum tak bertanggung jawab untuk menimbun bahan pokok agar bisa dijual dengan harga yang mencekik masyarakat kelas menengah ke bawah.
Baca juga: Pengusaha sukses yang pernah jadi supir angkot dan penjual koran dan Era Baru, tantangan mampu cetak pengusaha pribumi andal
Bahlil Lahadalia, Calon Ketua Umum HIPMI mengatakan, kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan memang hal yang lumrah. Namun, jika harga terlalu melambung tinggi adalah jelas akan membebani masyarakat kecil.
“Penimbunan bisa menjadi penyebab kenaikan harga yang tak masuk akal. Instansi terkait harus mengawasi dengan ketat agar itu tidak terjadi,” ujar Bahlil melalui pesan kepada licom, Jakarta, Minggu (29/6/2014).
Dalam kondisi normal, kata Bahlil, kenaikan harga menjelang Ramadan biasanya terjadi karena melonjaknya jumlah permintaan dari konsumen. Akibatnya, stok yang dimiliki penjual cepat habis dan sedikit banyak mereka sah-sah saja untuk mengeruk keuntungan sedikit berlebih.
Meskipun demikian, Bahlil menilai, sejak jauh-jauh hari hal tersebut sebenarnya bisa dihindari. “Jika distributor mau memperbanyak stok sebelum Ramadan, tentunya kenaikan harga bisa ditekan seminimal mungkin,” pungkas Bahlil yang juga Ketua BPP HIPMI Bidang Infrastruktur. @yuanto
0 comments:
Post a Comment