Thursday, June 26, 2014

Kader Golkar dukung Jokowi-JK dipecat Ical, dilamar Nasdem dan Hanura

Kader Golkar dukung Jokowi-JK dipecat Ical, dilamar Nasdem dan Hanura




LENSAINDONESIA.COM: Kader muda Partai Golkar Poempida Hidayatullah setelah dipecat Ical -sebutan akrab Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Golkar– dari keanggotaan partai, ternyata diam-diam sudah dilamar Partai Nasdem dan Partai Hanura.


Poempida mengakui adanya tawaran dari masing-masing partai pendukung pasangan Capres dan Cawapres, Jokowi-JK itu. “Banyak yang telepon, termasuk dari Hanura dan Nasdem,” kata anggota DPR RI ini saat konferensi pers Bellagio Mall, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/14).


Baca juga: KPU bungkam soal dua Caleg DPR terpilih dari Golkar dipecat Ical dan Ketua DPP Golkar terkejut Ical langsung pecat yang dukung Jokowi-JK


Meski tawaran bergabung dari partai di luar Golkar berdatangan, namun Poempida belum memberikan respon apa-apa. Bahkan, kemungkinan akan hijrah ke partai lain, diakui Poempida, tidak terbersit untuk itu.


“Insya’Allah, saya paling cocook dengan Partai Golkar,” tegas Poempida, tanpa merinci lebih jauh dirinya akan berupaya melakukan pembelaan atau perlawanan jalur organisasi terkait SK pemecatan yang ditandatangani Ketuam Umum Ical dan sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham.


Dalam kesempatan konferensi pers itu, Poempida sengaja membeberkan kepada publik bahwa Surat Keputusan (SK) Pemecatan dirinya sudah diserahkan DPP Partai Golkar kepada dirinya.


“Sudah saya terima. Isinya memang disampaikan bahwa saya diberhentikan dari keanggotaan, bukan kepengurusan. Artinya, sebagai kader,” kata Poempida, yang juga anggota Komisi IX DPR itu.


Sebelumnya diberitakan, Poempida dan dua kader Golkar lainnya yang juga anggota DPR RI, Nusron Wahid dan Agus Gumiwang dipecat dari partai yang pernah dipimpinan Jusuf Kalla (JK) sebelum Ical. Pasalnya, lantaran ketiganya menyeberang dukung Jokowi-JK di Pilpres 2014.


Poempida mengakui ia dipecat dari keanggotaan Partai Golkar lantaran secara aktif dan terbuka mendukung Capres Jokowi-JK. “Memang, berbeda dengan arahan dari partai,” kata Poempida.


Walaupun begitu, Poempida meyakini tidak pernah bertindak yang dilarang Partai Golkar. Misal, menyalagunakan atribut partai atau mengerahkan partai di daerah untuk mendukung pasangan Capres Nomor 2.


Poempida berdalih kenapa tidak ikut arahan partai dan malah mendukung Jokowi-JK. “Kubu sebelah terlalu banyak orang bermasalah, di kubu kami merupakan sepasang pemimpin yang ingin menyelesaikan masalah,” kata Poempida seolah bertamsil.


Soal tidak akan hijrah ke parrati lain pasca menerima SK Pemecatan, Poempida mengakui sudah menjadi komitmennya sejak awal gabung Partai Golkar 19 tahun silam –tepatnya 1995– untuk tetap mengabdikan diri pada partai yang membesarkannya. “Saya paling cocok dengan Partai Golkar,” tegasnya lagi. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment