LENSAINDONESIA.COM: Proses pencarian puing-puing dan black box pesawat MH370 milik Malaysia Airlines hingga kini belum juga menemukan hasil di wilayah selatan Samudera Hindia.
Namun, pihak pemerintah Malaysia mulai mengarang cerita tentang penyebab jatuhnya pesawat MH370 itu. Karangan cerita itu hanya didasarkan pada data satelit.
Baca juga: Keluarga korban pesawat MH370: Malaysia berbohong demi hindari tekanan dan Dipastikan jatuh, pencarian Malaysia Airlines MH370 belum berhasil
Seperti diberitakan The West Australian, pihak berwajib Malaysia mengungkapkan bahwa penerbangan pesawat MH370 jatuh ke Samudera Hindia pada Sabtu 8 Maret 2014 antara pukul 08.11 dan 09.15 pagi hari itu karena kehabisan bahan bakar atau avtur.
Menteri Pertahanan dan penjabat Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein mengungkapkan detail terbaru informasi ini adalah hasil dari teknologi yang belum pernah digunakan sebelumnya dalam melacak momen terakhir pesawat MH370 selama perjalanan mautnya tersebut.
Komunikasi lengkap terakhir MH370 tertangkap oleh sebuah satelit milik Inmarsat yang menjejak dua koridor pencarian yaitu koridor utara dan koridor selatan pada pukul 8.11 pagi. Antara pukul 8:19 pagi dan 9:15 pagi semua komunikasi hilang.
Pihak berwenang Malaysia lalu menyimpulkan bahwa pesawat MH370 jatuh ke selatan Samudera Hindia di antara masa 56 menit tersebut karena kehabisan bahan bakar.
Di sisi lain, peneliti senior Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Sulistyo Armadi menyatakan, data satelit Inmarsat tidak bisa dijadikan patokan sebagai kesimpulan akhir.
Menurutnya, pencarian pesawat MH370 tetap memerlukan bukti jasad atau puing pesawat. Sementara black box atau kotak hitam tetap dibutuhkan untuk menemukan penyebab kecelakaan.
Lantaran itu, ia mendorong pencarian black box MH370 secepatnya. Sebab, sinyalnya hanya bertahan hingga 30 hari sejak pesawat hilang. Bila tidak, petugas akan kesulitan menemukan black box sekaligus penyebab kecelakaan.@licom/ara
0 comments:
Post a Comment