LENSAINDONESIA.COM: Peneliti senior dari Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai, pengungkapan data Prabowo terkait kebocoran negara hampir 1000 triliun setiap tahunnya, menjadi kontroversi dan bisa menjadi bludner.
Hal itu dinilai seperti bunyi sajak “menepuk air didulang, terpercik teman sendiri”. Pernyataan itu dianggap bisa menjadi blunder karena di dalam lingkaran pemerintahan ada Hatta Rajasa sebagai seorang menteri masa pemerintahan SBY.
Baca juga: Debat Capres. Tantowi Yahya: Prabowo sudah di atas angin dan Marwan Jafar: Mendzalimi Jokowi sama saja menyakiti hati rakyat
“Karena di situ ada Hatta Rajasa,” ujar Karyono di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014).
Lebih jauh ia menjelaskan, pengungkapan 1000 triliun kebocoran negara, membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespon melalui menterinya Chairul Tanjung sebagai Menteri Koordinator bidang Ekonomi, mengatakan tuduhan itu tidak benar. Chairul Tanjung mengklarifikasi penyataan itu yang seolah menuduh pemerintahan SBY tidak bisa mengelola APBN sehingga terjadi kebocoran.
“Tidak hanya Presiden SBY, tapi Hatta juga terserang karena pada waktu itu masih dalam lingkaran pemerintahan sebelum mundur dari Menko,” jelasnya.
“Kalau presiden sampai menanggapi, berarti isu itu berarti penting,” imbuhnya. @yuanto
0 comments:
Post a Comment