Wednesday, July 2, 2014

Anggota Brimob tewas dibantai sepuluh pria berambut cepak

Anggota Brimob tewas dibantai sepuluh pria berambut cepak




LENSAINDONESIA.COM: Bharada Rizki Dwi Wicaksono, anggota Brimob Detasemen B Satuan III Pelopor, tewas bersimbah darah di dalam sebuah taksi, Selasa (1/6/2014) pukul 00.30 WIB di Jl Akses UI ( Halte UI) Depok.


Sekujur tubuhnya penuh bekas sabetan benda tajam. Lima sabetan dari Sajam jenis parang ini menyebabkan bagian kepala anggota Brimob ini pecah, serta punggung korban robek.


Baca juga: Kronologis pembunuhan anggota Brimob di Pasar Minggu dan Anggota Brimob tewas dengan luka bacok saat duel satu lawan satu


Informasinya, kejadian pembunuhan bermula saat anggota Brimob, Bharada Rizki Dwi Wicaksono hendak cuti ke kampung halamannya di Dusun Popohon Desa Sentul RT 003/001 Purwodadi, Pasuruan (Jawa Timur) pada pukul 00.00 WiB.


Bharada Rizki Dwi Wicaksono lalu menggunakan jasa taksi yang disopiri Tochari Bin H Tajuli yang menjemputnya dari dalam Ksatrian Amji Attak, untuk mengantarkannya ke Bandara Sukarno Hatta.


Namun ketika melintas di Jl Akses UI (Halte UI) Depok, mendadak sekitar sepuluh pria berbadan tegap turun dari mobil dan menghadang laju taksi. Karena tak ingin mencelakai orang, sopir taksi menghentikan kendaraannya.


Tanpa banyak bicara, para pelaku berambut cepak ini ini mendekati taksi dan menuju bagian belakang yang ditumpangi Bharada Rizki Dwi Wicaksono.


Mereka langsung memecahkan kaca belakang dan menikam tubuh Bharada Rziki Dwi Wicaksono dengan bertubi-tubi. Korban sebenarnya sempat berteriak menyebutkan dirinya adalah Anggota Brimob.


Namun tetap saja para pelaku dengan sadis terus menyeret keluar tubuh Bharada Rizki Dwi Wicaksono keluar taksi dan melakukan pembunuhan dengan sangat sadis hingga korban tewas bersimbah darah. Kasus ini kini serius ditangani Polda Metro Jaya.


Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, korban diduga sudah dikuntit sejak keluar dari Mako Brimob Kelapa Dua, taksi yang ditumpanginya sengaja dibuntuti dari belakang. “Ketika sampai di halte UI yang memang gelap dan sepi, taksi dicegat dan salah satu pelaku menyuruh berhenti dengan logat tertentu. Sopir taksi sempat ragu kalau tetap maju dia akan menabrak pelaku itu dan mobilnya malah tak akan bisa maju, jadi dia terpaksa berhenti,” ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/7/2014).


Atas peristiwa pembunuhan ini, sopir taksi, Thihari akhirnya diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya. Namun untuk keamanannya, Thohari kini dalam perlindungan ketat petugas kepolisian lantaran dia bisa menggambarkan ciri-ciri salah satu pelaku dengan baik. “Sopir taksi sudah diperiksa dan bisa menjelaskan dengan cermat ciri-ciri salah satu pelaku pembunuhan. Kini dia dalam perlindungan kami,” tegas Rikwanto. @LI-14


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment