LENSAINDONESIA.COM: Pesta demokrasi pemilihan Presiden 9 Juli yang bertepatan momentum bulan suci Ramadan, merupakan berkah bagi bangsa Indonesia jika mau menyukuri bulan penuh rahmat serta ampunan.
Sebaliknya, bisa menjadi tidak berkah atau petaka bila bertindak ingkar sebagai bulan yang membawa keberkahan dan kebaikan.
Baca juga: Ribuan pendukung Jokowi-JK padati Lapangan Rejomulyo kota Madiun dan Aliansi Mahasiswa Islam resmi dukung Jokowi-JK
Ketua DPP Partai Hanura, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, menerjemahkan momentum Pilpres di bulan suci Ramadan ini harus jadi pembelajaran moral demokrasi untuk kebaikan bangsa Indonesia atas
nilai-nilai yang terkandung dalam syariat puasa.
“Ramadan ini semoga membawa berkah, utamanya rakyat dapat sukses memilih Presiden dan Wapres yang tepat dan bagus untuk kehebatan dan kemajuan bangsa ini,” ujarnya kepada LICOM, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, anggota Komisi I DPR RI yang akrab disapa Nuning ini juga berharap momentum Ramadan bisa dijadikan sebagai alat pengendali dan pengontrol untuk tidak terjebak pada sikap-sikap yang tidak terpuji dalam hiruk pikuk Pilpres ini.
Berbagai isu kampanye hitam, lanjut Nuning, harusnya sudah bisa dihentikan dalam bulan yang berkah ini.
“Ramadan ini semoga bisa menjadi sarana untuk menghentikan berbagai aksi kampanye hitam menyambut Pilpres,” pungkas Nuning yang juga Tim pemenangan nasional Jokowi-JK. @firdausi
0 comments:
Post a Comment