LENSAINDOSONESOA.COM: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri akhir menurunkan spanduk sosialisasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 miliknya yang dianggap tidak netral karena mendukung calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Spanduk dan baliho sosialisasi milik KPU Kota Kediri itu memakai slogan (tagline) “Satu Suara untuk Perubahan”. Selain tagline, gambar pasangan capres Joko Widodo -Jusuf Kalla dalam spanduk ditampilkan mengenakan setelan jas hitam. Sedangkan kesepakatannya atau yang ada dalam surat suara, Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak.
Baca juga: Bagikan bunga mawar, relawan ajak masyarakat pilih Prabowo-Hatta dan Perusak baliho Prabowo-Hatta di Kediri dipidanakan
Hal itu akhirnya menuai protes dari sejumlah kalangan.
Anis, Komisioner KPU Kota Kediri Divisi Sosialisasi mengatakan, pencopotan alat peraga sosialiasi tersebut dilakukan untuk menghindari permasalahan lebih besar pasca pendukung salah satu pasangan calon presiden melapor ke Bawaslu.
“Sebenarnya tidak menjadi masalah bila kami diminta melepasnya dan saat ini udah dilepas semuanya. Tidak ada aturan mengenai model atau bentuk sosialisasi yang mengharuskan sedemikian rupa,” ungkapnya saat di temui di acara sosialisasi di Lapas 2A Kediri, Rabu (02/07/14).
Anis mengatakan, kurang lebih ada 92 unit alat peraga sosialisasi milik KPU yang sudah terlanjur dipasang tersebut terpaksa dilepas lagi.
Disinggung menggenai anggaran pembuatan soanduk dan baliho berukuran besar tersebut, Anis enggan mengatakan jumlahnya secara pasti.” Kalau nilainya ya puluhan juta rupiah mas,” ucapnya sampil senyum-senyum.
Seperti diketahui, tim relawan pemenangan Capres Joko Widodo-Jusuf Kalla melaporkan KPU Kota Kediri kepada Panwaslu terkait pemasangan spanduk sosialisasi Pilpres yang dinilai merugikan kubu capres nomor urut 2.
Hapsektio, relawan yang membuat laporan ke panwas, mengatakan menemukan sejumlah spanduk sosialisasi yang tidak netral. Di antaranya, spanduk bertuliskan “Satu Suara untuk Perubahan” yang dipasang KPU di pinggir Jalan Kelurahan Campurejo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur. “Itu kan tagline pasangan nomor satu (Prabowo-Hatta),” ujar Tio seusai keluar dari kantor panitia Pengawas, Senin, (01/07/2014) kemarin.
Apalagi, kata Hapsektio, tulisan atau slogan (tagline) tersebut terpampang tepat di samping foto kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Selain melaporkan tagline, relawan Jokowi juga mempersoalkan gambar pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam spanduk tersebut. Di situ, Jokowi-Jusuf Kalla tampil mengenakan setelan jas hitam. Sedangkan kesepakatannya adalah, Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak. “Kalau dibiarkan, kami khawatir akan mengaburkan masyarakat yang sudah terbiasa melihat ciri khas Jokowi, yaitu dengan kemeja kotak-kotaknya,” katanya.
Para relawan Jokowi meminta panitia pengawas menurunkan spanduk tersebut yang sudah terpasang di pinggir jalan Kota Kediri. Jika tidak, mereka menyatakan akan menurunkan sendiri spanduk tersebut.
Adapun Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kota Kediri, Dijan Noviasaka, mengatakan segera meminta penjelasan Komisi Pemilihan Umum Kediri terkait dengan laporan tersebut. Soalnya, menurut dia, seluruh pembuatan spanduk sosialisasi dilakukan oleh KPU.
Panitia pengawas perlu mendengar penjelasan KPU soal desain tulisan dan gambar yang menjadi keberatan relawan Jokowi apakah bentuk pakem dari KPU pusat atau rekaan KPU sendiri. “Tapi, Ketua KPU di Surabaya belum bisa memberi keterangan hari ini,” katanya.
Panitia pengawas mengatakan tak akan gegabah menurunkan spanduk tersebut sebelum mendengarkan penjelasan dari KPU. Dia meminta relawan Jokowi bersabar dan tak mengambil tindakan sendiri.@andik kartika
0 comments:
Post a Comment