LENSAINDONESIA.COM: Sikap keukeuh politisi PKS Fahri Hamzah yang tetap tidak merasa bersalah terkait colotehannya di akun twitter-nya menyebut Jokowi sinting lantaran menjanjikan Hari 1 Muharram juga sebagai Hari Santri Nasional, semakin berbuntut suhu politik memanas.
Dewan Koordinasi Nasiona Laskar Santri Nusantara, M Utomo Andy Noerahman mengatakan, di bulan Ramadhan yang suci ini, yang semestinya semua umat muslim harus menjaga ukhuwah Islamiyah, dan peningkatan ibadah, ternyata dikotori oleh elit politik Fahri Hamzahyang tidak bermartabat.
Baca juga: Isu hina santri Vs isu partai sarang PKI, Awas bentrok! dan Jokowi dianggap sinting bikin Hari Santri Nasional, DPP PKS didemo
“Hal ini dengan pernyataan dari politisi PKS yaitu Fahri Hamzah, bahwa putra pilihan Bangsa yang dinobatkan sebagai Calon Presiden yaitu Pasangan nomor 2 Jokowi dan Jusuf kalla dihina dengan mengatakan sinting karena telah menjanjikan bahwa 1 Muharram adalah sebagai Hari Santri Nasional,” tegas M Utomo Andy Noerahman kembali, Jakarta, hari ini (03/07/14).
Selain itu, kata M. Utomo, perihal ini adalah Pondok Pesantren Babussalam, Malang, Jawa timur dan santri lain umumnya menuntut adanya pernyataan yang merendahkan arti santri di Indonesia tersebut.
“Niat baik Jokowi untuk menjadikan 1 Muharram sebagai Hari Nasional telah dinodai oleh tim sukses dari calon presiden nomor urut 1 Prabowo-Hatta Rajasa, ini menandakan bahwa kedewasaan berpolitik Fahri Hamzah masih dipertanyakan atau masih dangkal,” tandasnya.
Calon Presiden Joko Widodo yakin benar bahwa santri adalah kekuatan akar rumput di Indonesia, apalagi ketika mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, sehingga sudah semestinya bahwa santri tidak bisa dipandang sebelah mata, dan menurutnya sangatlah pantas jika 1 Muharram dijadikan Hari Santri Nasional.
“Penghinaan yang dikatakan Fahri hamzah adalah penghinaan kepada jutaan santri, ulama dan khususnya pesantren-pesantren di Indonesia,” ungkapnya.
Mendengar pernyataan Fahri Hamzah di akun twitte-rnya 27 Juni 2014 tersebut, maka kami sebagai Dewan Koordinasi Nasional Laskar Santri Nusantara bersama LSN (Laskas Santri Nusantara) se-DKI Jakarta menyatakan sikap;
1. Farhri Hamzah harus meminta maaf kepada jutaan santri se-Indonesia karena telah menyakiti perjuangan yang sudah dilakukan oleh para santri dalam meraih kemerdekaan.
2. Meminta Bapak Prabowo–hatta agar tidak mendiamkan saja prilaku anti santri dari pernyataan politikus Fahri Hamzah yang tidak bermoral (amoral,red).
3. Menghimbau kepada seluruh santri se Indonesia untuk menarik dukungannya kepada Prabowo-Hatta, karena tim suksesnya telah menghina jutaan santri, Ulama dan pesantren2 se-Indonesia.
4. Meminta kepada BAWASLU agar segera menindak tegas pernyataan Fahri Hamzah dan sesegera memberikan sanksi
5. Meminta Kepada DPP PKS agar memberi efek jera kepada kadernya yang telah menodai Kerukunan berbangsa dan bernegara. @endang
0 comments:
Post a Comment