LENSAINDONESIA.COM: Calon presiden Prabowo Subianto memutuskan menarik diri dari proses Pilpres 2014 karena menganggap telah terjadi banyak kecurangan dalam proses pemilu yang melibatkan penyelenggara dan pihak asing dengan tujuan tertentu.
“Kami sebagai pengemban mandat suara rakyat akan menggunakan hak konstitusional kami, yaitu menolak pelaksanaan Pilpres 2014 yang cacat hukum dan menarik dari proses yang sedang berlangsung,” seru Prabowo dalam konferensi persnya di Rumah Polonia, Selasa (22/7/2014) siang.
Baca juga: Pk. 11.50, pengunjuk rasa KPU belum muncul, pasukan kuda&trail siaga dan KPU rekapitulasi provinsi ke28 sampai sahur, Jokowi-JK unggul 4,2 jt
Pada kesempatan itu, Prabowo yang didampingi sejumlah pemimpin partai koalisi merah putih, menegaskan dirinya tidak bersedia mengorbankan mandat yang telah diberikan rakyat, lantas dipermainkan dan diselewengkan. “Kami siap menang dan siap kalah, dengan cara yang demokratis dan terhormat. Untuk itu kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memilih kami, untuk tetap tenang,” kata Prabowo.
Prabowo lalu menginstruksikan saksi-saksi timnya yang sedang mengikuti proses rekapitulasi suara di kantor KPU Pusat untuk menarik diri dan meninggalkan lokasi.
Keputusan menarik diri dari proses rekapitulasi KPU ini dilandasi beberapa hal antara lain, proses pelaksanaan Pilpres 2014 oleh KPU dinilai bermasalah, tidak demokratis, bertentangan dengan UUD 1945, karena banyak aturan main yang dibuat namun dilanggar sendiri oleh KPU.
Selain itu rekomendasi Bawaslu terhadap sejumlah penyimpangan juga diabaikan KPU, semisal ditemukannya tindak pidana kecurangan pemilu dengan melibatkan penyelenggara dan pihak asing. “KPU selalu mengalihkan masalah ke MK seolah-olah keberatan tim Prabowo-Hatta merupakan bagian sengketa yang harus diselesaikan di MK. Padahal telah terjadi kecurangan yang masif, terstruktur dan sistematik dalam Pilpres 2014. @andiono
0 comments:
Post a Comment