Thursday, April 24, 2014

Advokasi Gerindra telisik curi suara obok-obok daerah terpencil Kalbar

Advokasi Gerindra telisik curi suara obok-obok daerah terpencil Kalbar




LENSAINDONESIA.COM: Tim Advokasi Partai Gerindra Kalimantan Barat erus menelisik temuan-temuan adanya penggelembungan dan pencurian suara yang dilakukan Caleg atau Partai tertentu di Kalimantan Barat.


Hal tersebut disampaikan Tim Advokasi Gerindra Kalbar, Jalaludin dalam keterangan persnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/04/2014)


Baca juga: Terminal Petikemas baru genjot Banjarmasin, beroperasi sempurna dan Hanura 'jual' Kalimantan full Batubara, listrik kok ngimpor Malaysia


“Kecurangan telah terjadi di semua lini. Berbagai cara dilakukan oleh caleg tertentu untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya penggelembungan suara, penghilangan suara caleg tertentu,” Kata Jalaludin yang saat ini sedang memonitor kecurangan di Kabupaten Kapuas Hulu Kalbar.


Lebih lanjut, Jalal mengatakan, pembentukan Panwaslu yang dibiayai negara, ternyata fakta di lapangan, khususnya di daerah terpencil patut dipertanyakan kinerjanya.


“Buktinya terjadi Pemilu ulang di beberapa daerah. Itulah contoh kecurangannya,” tandas Jalaludin


Untuk itu, kata Jalal, pihaknya sedang menginventarisir bukti-bukti pelanggaran dari tingkat paling bawah yakni PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi, yang kemudian setelah cukup kuat akan mengajukan gugatan.


“Kita masih belum berani prediksi, yang jelas pemegang-pemegang tampuk kekuasaan lah, yang punya kepentingan terhadap KPU, dan Panwas,” ujarnya


Dia mengakui saat ini sudah banyak laporan-laporan yang masuk dan sedang dipelajari. Terutama kasus di pedalaman Kalbar seperti Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sambas, Kabupaten Ketapang.


“Kita mau inventarisir dulu setelah itu baru kita action. Kita akan menempuh jalur sesuai prosedur UU. Kalau kehilangan suara gugatan ke MK, dan kalau pelanggaran administrasi ke Panwas,” pungkas dia.


Telah terjadi pencurian suara hasil pemilu 2014 di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Berdasarkan pantauan Jaringan Pengawas Pemilu Independen (JPPI), pencurian itu atas perintah langsung Gubernur Kalbar Cornelis yang juga Ketua DPD PDIP Kalbar.


“Kasus yang paling mencolok terjadi di Kecamatan Sebangki Kabupaten Landak,” demikian disampaikan Koordinator JPPI. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment