LENSAINDONESIA.COM: Senator atau anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI asal Riau, Intsiawati Ayus menilai sosialisasi pemilihan DPD RI tidak segencar partai, baik oleh pemerintah, maupun calon itu sendiri. Pastinya, Caleg DPD selama ini masih tetap dipandang sebelah mata.
“Di proses kampanye, saya tanya maunya apa KPU? Contohnya, Riau 28 kabupaten maupun kota, sedangkan kampanye dua belas hari. Itu dijadwalkan KPU. Masa kampanye saya ukur dengan rentang waktu. Jadinya, loncat sana loncat sini. Pasti, Caleg DPD tidak semua bisa jangkau seluruh kabupaten kota seluruh provinsi,” kata Intsiawati Ayus, yang juga Caleg DPD di acara “Dialog DPD RI” dengan tema “Pemilu 9 April 2014, Baik/Buruk” di Senayan, Jakarta, Rabu (30/04/2014).
Baca juga: Calon Dewan Perwakilan Daerah galau kampanye dicueki masyarakat dan Demokrat jamin suaranya bakal heboh lagi di Jatim
Selain itu, Intsiawati Ayus yang mengungkapkan kekecewaannya dipandang sebelah mata itu, dia menegaskan harus ingat DPD itu dapilnya seluruh kabupaten kota. Maka, KPU harusnya buat jadwal kampanye buat simulasi, dengan berandai-berandai dapat bayangkan calon DPD harus loncat naik darat ke pulau, itu realita.
“Lalu masalah jaringan. Jangan samakan calon DPD dengan calon partai. Calon DPD banyak sosok independen, ada juga yang orang-orang partai. Saya tidak setuju orang DPD orang partai karena nanti diproses legislasi beberapa kawan dari orang partai bagi waktu rapat partai dan rapat DPD,” tandasnya.
Dia mengatakan juga sudut pandang DPD itu rakyat dan daerah, kalau sudut pandang orang partai itu, ya partainya.
“Kampanye saya keluar duit bayar percetakan Rp81 juta, lunas,” katanya, menyontohkan. @endang
0 comments:
Post a Comment