LENSAINDONESIA.COM: Pasca PPP meluruskan dukungan terhadap Capres Gerindra Prabowo Subianto bukan sikap PPP, tapi sikap pribadi Suryadharma Ali (SDA), kini Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Partai PPP Fernita Darwis, mempertegas, PPP juga belum ada pembicaraan secara resmi akan koalisi dengan PDIP.
Ditegaskan Fernita, untuk menentukan apakah akan berkoalisi dengan PDIP –mendukung Capres Jokowi– atau dengan partai yang lain, PPP juga masih harus menunggu keputusan Rapimnas (Rapat Pimpnan nasional) Musyawarah Kerja nasional (Mukernas) partai.
Baca juga: SBY sindir Jokowi, 'Pemimpin jangan terlalu sering blusukan' dan PDIP: Cawapres pendamping Jokowi tunggu hasil rekapitulasi KPU
“Kita belum bicara ke sana. Belum nanti di-folow up, karena ada tim nanti yang mengurusi itu. Keputusan koalisi ada di Rapimnas dan dibahas di Mukernas,” kata Fernita, Jakarta, Senin. (28/04/14).
Menurut Fernita, sampai sekarang belum ada keputusan atau sinyal apa pun soal partai yang akan diajak koalisi PPP. Kendati lobi-lobi dengan berbagai partai sudah dilakukan. Fernita juga menepis jika di dalam tubuh partainya masih terjadi perpecahan pasca islah antara yang pro Suryadhama Ali (SDA) dengan yang kontra.
“Nanti dalam waktu dekat, Tidak, semakin banyak pandangan kan semakin bagus. Ya, apa pun yang diputuskan di rapimnas, itu yang akan diambil PPP, tidak ada perpecahan,” tandas Fernita.
Saat ditanya soal pertemuan antara mantan Ketum PPP Hamzah Haz, yang juga mantan Wapres era Presiden Megawati dengan Megawati? Ferniat menjawab, “Kalau sudah ada informasi apa hasil pertemuan itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP puan Maharani di kediaman Mega, Jalan Teuku Umar No 27, Jakarta Pusat. Dan, rencana itu dikabarkan merupakan lobi politik terkait wacana koalisi antara PDIP dan PPP.
Hamzah Haz usai bertemu Ketum PDIP Megawati di kediaman mantan presiden ini, mengatakan kepada wartawan, ada peluang PPP berkoalisi dengan PDI-P terkait Capres Joko Widodo. Kesepakatan PPP mendukung nama Jokowi masuk bursa capres ditetapkan Musyawarah Kerja Nasional II PPP di Bandung, 7-9 Februari 2014 lalu. @endang
0 comments:
Post a Comment