Wednesday, April 30, 2014

Qoriah Jakarta Timur ceriah hadapi MTQ DKI Jakarta

Qoriah Jakarta Timur ceriah hadapi MTQ DKI Jakarta




LENSAINDONESIA.COM: Para qori dan qoriah Jakarta Timur siap maju ke Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi DKI Jakarta.


Untuk menjadi qori dan qoriah, diakui Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Drs. Arifin, MAP, sangat tidak mudah. Pemerintah sangat mengapresiasi atas prestasi para qori dan qoriah yang berhasil meraih juara MTQ Tingkat Jakarta Timur dan akan berjuang kembali pada tingkat Provinsi DKI Jakarta di yang diadakan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.


Baca juga: Drumband & kolone senapan Satgas Indobatt pukau Lebanon dan Melatih keberanian anak TK menangkap belut


“Kemampun yang dimiliki para qori dan qoriah ini bukan sembarangan, mereka mengerti sekali bagaimana membaca Al-Quran dengan baik dan benar, sehingga enak didengar oleh yang mendengarkannya, dan tidak banyak orang yang bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar sehingga enak didengar,”ungkap Arifin.


Para wakil dari Jakarta Timur agar bertanding sebaik mungkin, sehingga bisa meraih juara umum di tingkat Provinsi DKI Jakarta.


“Untuk dapat meraih juara umum, saat ini kita adakan training center. Mereka mendapatkan bimbingan agar kemampuannya semakin terasah dan semakin baik dalam membaca qalam Ilahi,” katanya.


Apa pun hasilnya nanti paling tidak, kontingen Jakarta Timur harus berjuang sekuat tenaga, tidak pantang menyerah dan dapat menunjukan semua kemampuan terbaiknya.


“Menang atau kalah itu hal biasa, yang terpenting bagaimana memberikan yang terbaik karena mereka membawa nama baik Kota Administrasi Jakarta Timur,” ujarnya.


Kepada generasi muda maupun yang masih anak-anak, Arifin berpesan agar jangan merasa malu menjadi qori dan qoriah.


“Mereka justru harus bangga, karena diusia yang masih muda sudah menguasai teknik membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Saat ini semakin hari semakin sulit kita temui anak yang bisa membaca Al-Quran,” pesan Arifin.


Arifin menjelaskan, masalah tersebut merupakan tanggung jawab moral sebagai orang tua untuk dapat mengajari anaknya belajar mengaji. Begitupun dengan para ulama agar lebih pro aktif lagi dalam mendidik anak agar bisa membaca Al-Quran.


“Hidup di dunia ini hanya sementara, saya berharap waktu yang singkat ini dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin. Para orang tua harus bisa mengarahkan anaknya menuntut ilmu agama setinggi mungkin, ajari anaknya agar rajin Shalat lima waktu, membaca Al-Quran, dan selalu bersedekah kepada meraka yang tidak mampu,”jelasnya.


Arifin berharap, para qori dan qoriah jangan menjadikan tujuan membaca Al-Quran untuk meraih kemenangan semata dalam suatu lomba, tetapi jadikan tujuan utamanya agar dapat mengimplementasikan isi kandungan Al-Quran kedalam kehidupan sehari-hari.


“Janganlah, merasa bersedih dikarenakan tidak bisa bernyanyi, tetapi banggalah bahwa para qori dan qoriah ini dapat membaca Al-Quran dengan indah dan banyak orang belum tentu bisa. Merekalah harapan bangsa ini, harapan kita semua sebagai orang tua agar anak bisa menjadi anak yang sukses di dunia maupun di akhirat,” harapnya. @winarko


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment