LENSAINDONESIA.COM: Aksi kekerasan terhadap anak dibawah umur belakangan marak terjadi di lingkungan sekolah. Di Kabupaten Kediri, dua siswa kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gedangsewu I, Kecamatan Pare, menjadi korban kekerasan seorang guru bernama Sri Sugiarti.
Dua siswa berusaia 8 tahun tersebut adalah Febry dan Fahmi.
Baca juga: Rebutan tanah kantor Polsek Kediri Kota, akhirnya dimenangkan polisi dan Kacau! Pedagang kecil dilarang jualan seminggu, Kediri buru Adipura
Kasus penganiayaan yang terjadi Rabu (30/05/2014) ini dilaporkan ke Polres Kediri oleh Slamet, orang tua Febry, Sabtu (03/5/2014).
Kepada lensaindonesia.com, warga Desa Gedangsewu itu mengatakan, ia beru mengetahui masalah ini ketika Febry mengaku takut berangkat ke sekolah karena telah dimarahi gurunya.
Awalnya, Slamet tidak curiga dengan apa yang terjadi pada anaknya. Ia hanya memaklumi dan menganggap wajar seorang guru memarahi muridnya. Namun kecurigaan Slamet mulai muncul saat esok harinya saat anaknya menolak berankat ke sekolah lagi.
“Saya baru curiga saat besoknya lagi anak saya kembali minta diantar. Tidak seperti biasanya anaknya minta diantar sekolah padahal jarak rumah dan sekolahan hanya beberapa meter saja. Akhirnya saya pun menanyakan ke Febry dan ternyata ia sering dipukul gurunya dengan penggaris kayu,” ungkap Slamet di Mapolres Kediri, Sabtu siang.
Slamet menambahkan, ternyata penganiayaan tidak hanya dialami oleh anaknya saja. Namun seorang teman sekelas Febry, yaitu Fahmi juga mengalami kekerasan serupa.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Edi Herwiyanto membenarkan telah terjadi kasus penganiayaan terhadap dua orang siswa SDN Gedangsewu I.
Ia menyampaikan, kasus kekerasan terhadap siswa tersebut, sebenarnya sudah terjadi, pada Rabu lalu. Sementara orang tua wali murid melaporkan kasus itu ke Polsek Pare Kota, pada Jumat (02/5/2014) kemarin. Kemudian, mereka melaporkan kembali ke Unit Pengaduan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kediri, pada hari ini.
“Semua pihak sudah kita panggil, untuk kita mintai keterangan. Hari ini, kita memediasi mereka, karena kedua belah pihak sepakat untuk berdamai,” ujarnya.
AKP Edi menyampaikan, kasus penganiayaan ini terjadi saat korban bersama siswa lain bermain di dalam kelas. Saat sedang bermain, keduanya berjalan diatas meja. Hal itu diketahui gurunya, Sri Sugiarti. Guru tersebut kemudian memanggil kedua korban. Selanjutnya, guru memukuli mereka menggunakan penggaris dari kayu, pada bagian punggungnya.
Sepulang dari sekolah, kedua korban mengadu kepada orang tuanya. Merasa tidak terima, orang tua korban kemudian mengajak anaknya melapor ke kantor polisi. Petugas selanjutnya memintai keterangan kedua korban.
Sementara itu, sejumlah guru SDN Gedangsewu 1 memilih menghindar ketika dimintai konfirmasi persoalan kekerasan terhadap siswa di sekolah oleh oknum guru. Guru-guru hanya memberikan informasi, jika dewan guru, bersama kepala sekolah tengah dimintai keterangan di Mapolres Kediri.@andik kartika
0 comments:
Post a Comment