Friday, May 23, 2014

Habibie teleconference teve Jerman, usia 76 ngotot kembangkan pesawat

Habibie teleconference teve Jerman, usia 76 ngotot kembangkan pesawat




LENSAINDONESIA.COM: Presiden RI ke-3 Prof Dr. BJ Habibie diwawancarai teleconference stasiun televisi Munchen, Jerman, Sabtu siang ini, di Gedung Joang’45, Jalan Menteng Raya 31 Jakarta Pusat. Wawancara ini disiarkan langsung stasiun terkemuka di Jerman.


Yang menarik, wawancara teleconference Stasiun Teve Jerman terhadap Habibie, kali ini, mengangkat tema yang sejak pemerintahan SBY sepuluh tahun lalu belum pernah dilakukan.

Temanya tidak asing bagi Habibie, yaitu ‘Membangunkan Kembali Industri Dirgantara Nasional-Kemandirian Teknologi Menuju Indonesia Maju’.


Baca juga: Curi start kampanye, Gerindra laporkan iklan Jokowi ke Bawaslu dan Capres 'bergaya' militer masih jadi idola di Pilpres 2014


Tidak ada keterangan pasti kenapa stasiun televisi Jerman mengangkat tema itu dalam mewawancarai Habibie. Termasuk, kemungkinan pilihan tema tersebut terkait menyambut

datangnya pemerintahan presiden baru yang akan menggantikan Presiden SBY pasca Pilpres 9 Juli mendatang.


Pastinya, wawancara teleconference yang juga diprakarsai Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) ini.


Diketahui, mantan Menristek era Soeharto yang sekaligus pendiri perusahaan produksi pesawat terbang IPTN Bandung yang macet ini, meski usia memasuki 76 tahun, namun tetap memiliki keinginan kuat mengembangkan industri pesawat terbang di tanah air.


Keinginan itu diwujudkan dengan berdirinya PT Ragio Afiasi Industri (RAI), perusahaan produksi pesawat terbang. PT RAI dibentuk bersama dua perusahaan swasta yakni PT Ilhabi Rekatama milik puteranya, Ilham Akbar Habibie dan PT Modal Elang

milik mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah.


Perusahaan ini sahamnya dimiliki publik dengan saham terbesa PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Habibie proyek IPTN yang dikelolah BUMN dan bangkrut terulang. @pr_licom


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment