LENSAINDONESIA.COM: Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, mencemaskan kinerja para wakil rakyat hasil Pileg 14 Juli lalu, dalam menjalankan fungsi-fungsi pokok di DPR akan tetap rendah. Formappi pesimistis semangat bekerja bisa lahir dari kemenangan yang Pileg diperoleh melalui rekayasa transaksi uang.
“Motivasi bekerja akan sulit muncul, karena para anggota sudah menciderai sejak awal makna keterwakilan itu dengan praktek yang menyimpang,” kata Lucius Karus, Jakarta, Jumat (02/04/14).
Baca juga: Di Jatim, Caleg berlomba serangan fajar, Dapil IX DPR sebar Rp40 ribu dan Awas! Caleg pelaku money politics diancam 4 tahun penjara
Dia menilai karena pelaksaan Pemilu Legislatif 2014 jauh lebih buruk dari 2009 silam, baik dalam rekapitulasi dan pelanggaran yang terjadi.
“Yang pertama, ancaman korupsi dan permainan anggaran. Dengan modal kemenangan melalui transaksi dan money politic, para caleg terpilih sudah memperlihatkan, bahwa ada masalah serius terkait integritas dan akuntabilitas mereka,” tandasnya
“Cacat integritas tersebut, merupakan modal awal untuk cacat-cacat selanjutnya di parlemen.”
Anggota DPR diyakini juga tak akan maksimal membangun relasi dengan konstituen. “Bagi mereka, konstituen adalah kelompok masyarakat yang kepercayaanya bisa ditransaksikan,” pungkasnya. @endang
0 comments:
Post a Comment