Thursday, July 3, 2014

PT Petral didemo bubar, jadi kedok mafia Migas “rampok APBN”

PT Petral didemo bubar, jadi kedok mafia Migas “rampok APBN”



LENSAINDONESIA.COM: Aliansi Zatapi SP3 melakukan aksi di depan Kantor Kemenko Perekonomian yang pernah dipimpin Capres Hatta Radjasa di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (3/7/2014).


Mereka menuntut pembubaran PT Petral yang merupakan anak perusahaan Pertamina di Singapura. Bahkan, PT Petral dianggap perusahaan abal-abal para elit mafia Migas untuk menggerototi uang APBN tiap tahun.


Aliansi pekerja ini menduga kuat adanya kesengajaan pembiaraan permainan mafia Migas dalam impor BBM di PT Petral itu. Di antaranya mark up standarisasi harga BBM sengaja dilakukan PT Petral yang kemudian menghasilkan harga yang disebut sebagai harga pasar yang diberlakukan di tanah air.


“Permainan itu, kemudian mengharuskan adanya subsidi dan menarik anggaran dari APBN,” ungkap Koordinator Aliansi Zatapi SP3 Rahman Latuconsina, Jakarta, Kamis (03/07/14).


Ia membeberkan pembelian BBM melalui Petral menyebabkan pemborosan anggaran atau perampokan APBN dan memperkaya pihak-pihak yang disebut sebagai mafia Migas.


“Ada pemain tunggal yang menguasai PT Petral selama puluhan tahun, yaitu Muhammad Riza Chalid,” tandas Rahman. Riza Chalid sudah seperti dianggap “manusia setengah dewa”. Tidak ada pejabat di Indonesia yang tidak takut sama dia. Bahkan, presiden-presiden selama reformasi tidak ada yang berani mengusiknya.


Diduga Riza Chalid mengatur pembelian minyak mentah Petral. Selama tahun 2011, misalnya, rata-rata 113,95 dolar Amerika per barel. Padahal, harga rata-rata minyak dunia dengan kualitas baik hanya berkisar antara 80 hingga 100 dollar Amerika Serikat.


“Jadi ada mark up harga oleh PT Petral minimal sebesar 5 dollar Amerika per barel,” pungkasnya @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment