LENSAINDONESIA.COM: Di tengah maraknya ekspose hasil beberapa lembaga survei menyebut Jokowi-JK unggul atas Prabowo JK, tapi hasil temuan survei dari Indonesia Development Monitoring (IDM) ini malah beda. Justru elektabilitas Prabowo-Hatta mengungguli Jokowi-JK, yaitu mencapai 48,7 persen.
“Sementara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla hanya mencapai 34,4 persen,” ungkap Danit Sasmarwan, Direktur Eksekutif IDM di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/7/14).
Baca juga: MK tetapkan Prabowo-Hatta Vs Jokowi-JK tarung satu putaran dan SBY dukung Prabowo-Hatta demi Century, Marzuki Alie: Tuduhan nista
Untuk populasi yang belum menentukan pilihan adalah sebesar 16,9 persen.
Dijelaskan Danit, tingginya elektabilitas Prabowo-Hatta lebih disebabkan adanya harapan masyarakat yang terakhir ini terus meningkat pada kedua figur tersebut. Malahan, Prabowo-Hatta dianggap memiliki “strong leadership”.
Ia menyontohkan harapan itu seperti penegakan hukum/keadilan, peningkatan keamanan, pemberantasan korupsi, meminimalisir kemungkinan disintegrasi bangsa, memajukan ekonomi kerakyatan, dll.
Hal itu, lanjutnya, juga dipengaruhi faktor media komunikasi yang positif serta keberhasilan tim sukses Prabowo-Hatta menyosialisasikan sampai ke masyarakat bawah terutama di pedesaan merupakan kunci utama peningkatan elektabilitas pasangan calon nomor urut 1 ini.
Sementara, Jokowi-JK dinilai kurang memiliki “strong leadership” sebagaimana yang dimiliki oleh Prabowo-Hatta. Hal ini dinilai tidak mampunya Jokowi menuntaskan permasalahan di DKI Jakarta, sebagaimana janji-janjinya dalam kampanye sebelumnya, yang membuat masyarakat kecewa.
Diketahui, metode penelitian dilaksanakan selama 10 hari pada 22 sampai dengan 30 Juni 2014 di seluruh Indonesia. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara terstruktur yang dilakukan secara mendalam dengan mengerahkan petugas pewawancara untuk langsung berhadapan responden dengan sampling 3.324 orang.
Selain itu, responden diambil secara acak dengan metode systematic random sampling. Dengan teknik penarikan sampel ini diharapkan dapat memperoleh sampel yang representatif atau benar-benar dapat mewakili popolasi di 554 desa/kelurahan se Indonesia pada 418 kabupaten/kota di 33 provinsi dengan margin error sebesar 1,7 persen dan tingkat confidence level 95 persen. @yuanto
0 comments:
Post a Comment