LENSAINDONESIA.COM: Ratusan relawan pendukung Prabowo-Hatta menggeruduk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jalan Imam Bonjol, Menteng Jakarta Pusat, Senin siang (21/7/2014).
Di tengah suasana sibuk Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional di dalam gedung KPU, para pendemo datang secara bergantian. Mereka menggeler aksi di jalanan depan kantor KPU.
Baca juga: Rekapitulasi 15 provinsi, Prabowo-Hatta unggul 926.869 suara dan Bawaslu RI tolak rekomendasi coblos ulang 5800 TPS Jakarta
Para pendemo itu berorasi, dan lainnya menutup mulut. Mereka menuntut KPU harus melakukan pemungutan suara ulang (PSU) di sejumlah TPS yang ada dibeberapa daerah.
“Kami datang untuk aksi damai, anti kekerasan. Kita menginginkan Pemilu kali ini berjalan secara jujur, adil dan damai,”. Aksi simbolis tutup mulut ini datang dari aliansi BEM se-Jakarta Raya, Aliansi Penyelemat Pemilu dan Pasopati,” ujar Tim Kampanye Nasional pendukung Prabowo-Hatta, Andre Rosiadi di depan kantor KPU.
Menurutnya, pihaknya mempertanyakan netralitas KPU beserta keengganannya melakukan PSU yang sudah mendapat rekomendasi dari Bawaslu Propinsi DKI Jakarta.
“Rekomendasai Bawaslu DKI Jakarta di 5800 TPS, kami juga minta PSU di sejumlah TPS di Jatim, kita minta PSU aja, bukan Pemilu Ulang,” terangnya.
Dalam aksi tersebut, masa membawa keranda mayat dan seekor burung dalam sangkar sebagai bentuk protes atas KPU yang dinilainya terkungkung dalam kepentingan politik sepihak.
“Kami bawa keranda mayat, sebagai simbol matinya demokrasi dan Burung dalam sangkar, yakni KPU seakan-akan terkukung,” pungkasnya. @yuanto
0 comments:
Post a Comment