Sunday, May 31, 2015

eSPeKaPE ingatkan Faisal Basri jangan picu kegaduhan politik terus

eSPeKaPE ingatkan Faisal Basri jangan picu kegaduhan politik terus

LENSAINDONESIA.COM: Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat dalam siarannya kepada pers (1/6/2015), mengecam celotehan mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri yang terus saja menyudutkan Pertamina.

Pada 17 Mei lalu, kata Binsar Effendi yang juga Ketua FKB KAPPI Angkatan 1966, Faisal Basri meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral(ESDM) Sudirman Said untuk mencopot Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang.

Baca juga: PT Pertamina jadi tumbal kenaikan harga LPG dan Testimoni eSPeKaPe Kawal dan Pertahankan Pertamina Harga Mati

Alasan Faisal, pembatalan harga Pertamax 15 Mei lalu, dicurigai bermotif menjatuhkan Menteri ESDM lewat tindakan Ahmad Bambang membatalkan kenaikan Pertamax tersebut. “Seharusnya Faisal itu memintanya kepada Menteri BUMN bukan ke Menteri ESDM, mantan bosnya yang membentuk Tim RTKM itu. Ini ‘kan hanya cari muka saja,” ujarnya.

Padahal, Binsar Effendi yang juga Komandan Gerakan Nasionalisasi Migas (GNM), itu mengatakan sikap Ahmad Bambang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno No. SK-265/MBU/11/2014 tertanggal 28 November 2014.

Pertamina juga ingin melakukan kenaikan pada tataran waktu yang tepat. Dan baru pada hari Sabtu kemarin (30/5/2015) Pertamina menaikkannya, menyusul kenaikan harga yang telah dilakukan Shell dan Total yang telah lebih dulu menaikkan harga produknya.

Ahmad Bambang diketahui sebagai pejabat karir di Pertamina sejak 1989 dan pernah dipercaya memegang beberapa posisi strategis di Pertamina.

“Coba saja teruskan permintaannya sampai Ahmad Bambang diganti. Tentu Faisal yang ekonom neo-lib ini akan berhadapan dengan kami, pensiunan Pertamina,” katanya.

Belum lagi celotehan Faisal yang menggulirkan isu praktik curang tabung LPG 3 kg. Faisal menuding isi tabung berkurang 5 hingga 10 persen pada 25 mei.

Kata Binar, Pertamina tidak pernah melarang agen penjual elpiji 3 kilo menimbang ulang saat pengambilan tabung di SPPBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji). Bahkan Pertamina siap memfasilitasi disain layout SPPBE dengan opsi penempatan jembatan timbang. Ia menegaskan, tidak mungkinlah ada kecurangan yang dilakukan Pertamina.

Pasalnya kinerja programnya selalu dilakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan juga oleh internal audit di Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. Hal ini demi memastikan tidak ada oknum Pertamina yang mengambil keuntungan secara pribadi, sehingga kecil kemungkinan jika Pertamina berani melakukan pengurangan isi gas elpiji bersubsidi tersebut.

Sebab itu, kata Binsar Effendi, celotehan Faisal Basri tidak boleh didiamkan terus. “Dia ini, ikut memicu kegaduhan politik. Dan kami, pensiunan yang merintis, membangun dan membesarkan Pertamina sudah jelas harus memberi perlawanan jika Faisal Basri terus saja menyudutkan nama baik Pertamina. Dengan pasti, kami tegaskan, Pertamina itu dibutuhkan oleh rakyat, bangsa dan negeri ini. Jadi, janganlah sesuka-sukanya Faisal berceloteh,” pungkasnya. @sita

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment