LENSAINDONESIA.COM: Terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Vence Rumangkang menjadi anggota tetap majelis tinggi Partai Demokrat (PD) untuk lima tahun ke depan, periode 2015-2020, diharapkan Demokrat mampu merebut kembali kejayaan pasca terpental dari partai pemenang pertama Pemilu 2009 menjadi partai urutan keempat hasil Pemilu 2014.
Tidak hanya itu. Terpilihnya kembali dua pendekar politik PD di majelis tinggi sesuai Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PD yang diamanahkan Kongres PD di Surabaya ini, diharapkan partai ini dapat bangkit kembali dari keterpurukan selama SBY jadi Presiden RI ke 6 periode 2009-2014.
Baca juga: FKPDP: SBY - Vence memang "Top Markotop" dan SBY dan Vence bisa jaga marwah Partai Demokrat
Pasalnya, selama periode 2009-2014, kader-kader muda potensi Demokrat seperti Anas Urbaningrum dan Andi Malarangeng
‘dijerumuskan’ kasus-kasus korupsi, sehingga kejayaan partai yang sempat ‘moncer’ sejak SBY kali pertama menjadi Presiden RI hasil Pemilu 2004, menjadi terupuruk.
Diketahui, Vence Rumangkang yang belum lama ini mendapat penganugerahan “The Right Man On The Right Place” sebagai politisi senior Pancasilais, dia pendiri utama Partai Demokrat pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. SBY sebagai pencetus ide saat itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden RI ke-5 Megawati. Meski pendiri, selama Demokrat mengalami kejayaan dan SBY berkuasa, Vence tak menunjukkan haus jabatan, apalagi kekuasaan.
Optimistis bahwa PD lima tahun ke depan mampu merebut kembali kejayaannya, karena duet dua pendekar politik, SBY dan
Vence Rumangkang berada pada posisi sebagai majelis tingi partai, yang merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan di antara empat elemen utama organisasi Partai Demokrat. Diantaranya, Majelis Tinggi Partai, Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pembina, dan Dewan Kehormatan.
“Majelis Tinggi merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan di jajaran Partai Demokrat, terutama dalam keputusan-keputusan yang bersifat strategis,” kata Ketua Umum Partai Demokrat SBY, yang terpilih periode 2015-2020 hasil Kongres 1V PD di Surabaya, saat mengumumkan susunan kepengurusan Partai Demokrat Di Raffless Hall Cibubur, Jakarta Timur Sabtu lalu (30/5/2015).
Terpilihnya SBY dan Vence sebagai anggota tetap majelis tinggi, praktis Demokrat seolah mengulang sejarah awal menjadi partai
baru di tanah air dan langsung merebut posisi sebagai partai tiga besar di tanah air hasil Pemilu 2014. Kedua pendekar politik senior PD itu yang sama-sama penggagas awal berdirinya Partai Demokrat.
“Seperti yang diketahui oleh seluruh masyarakat, bahwa penggagas Partai Demokrat adalah saya (SBY) bersama Vence umangkang dan ditetapkan oleh AD/ART partai sebagai anggota tetap majelis tinggi,” demikian pengakuan SBY saat mengumumkan elemen lengkap organisasi Partai Demokrat di Raffless Cibubur.
Selain SBY bersama Vence dalam kapasitasnya sebagai Majelis Tinggi memiliki kekuasaan penuh dalam memutuskan arah strategis Partai Demokrat, peran SBY menjadi sangat menentukan arah Partai Demokrat ke depan, lantaran dirinya juga menjadi pilot partai, yaitu Ketua Umum DPP Partai Demokrat hasil kepuusan kongres PD di Surabaya.
Sebagaimana diumumkan SBY, kader Demokrat yang bertanggungjawab terhadap elemen lain PD, yaitu Ketua Dewan Pembina EE Mangindaan, Ketua Dewan Kehormatan Amir Syamsudin.
Seperti diketahui, susunan lengkap kepengurusan Partai Demokrat yang baru, hasil perumusan yang dilakkan tim formatur terdiri
9 orang. SBY selaku ketua formatur diibantu 8 orang anggota formatur. Antaralain, terdiri penyelenggara kongres PD di Surabaya,
yaitu EE Mangindaan (pimpinan sidang kongres PD), Syarifuddin Hasan (ketua SC kongres), Eddy Baskoro Yudhoyono (ketua OC kongres PD), Amir Syarifudin (koordinator yang mempersiapkan AD/ART).
Lainnya, Vence Rumangkang (anggota tetap majelis tinggi), dan wakil-wakil dari kepengurusan PD di daerah seperti Soekarwo (Ketua DPD PD Jatim), Barat Zainul (Ketua DPD PD Nusa Tenggara Barat), Hasan Basri Agus (ketua DPD PD Jambi). @oddy
Berikut susunan pengurus inti Partai Demokrat periode 2015-2020:
Ketua Umum:
Susilo Bambang Yudhoyono
Wakil Ketua Umum:
Syarifudin Hasan, Roy Suryo, Djoko Ujianto,
Nurhayati Ali Assegaf, Cornel Simbolon, dan Muhammad Ja’far Hafsah
Sekretaris Jenderal:
Hinca Pandjaitan
Wakil Sekretaris Jenderal:
Didik Irawadi Syamsudin, Andi Timo Pangerang,
Putu Supatma Rudana, Saan Mustofa, Rachlan Nasyidik,
Teuku Rifki Harsa, Vera Febyanty, Ikhsan Modjo, dan Bambang Susanto
Bendahara Umum:
Indrawati Sukadis
Wakil Bendahara Umum:
Agung Budi Santisi, Siswanto, Sesdawati,
Edwin Tandjung, Variani Sugiarto, Hanan Suharto, dan I Putu Sudiartana
Direktur Eksekutif:
Fajar Sampurno
Majelis Tinggi:
Susilo Bambang Yudhoyono dan Vence Rumangkang
Ketua Dewan Pembina:
EE Mangindaan
Ketua Dewan Kehormatan, Mahkamah Partai,
Dewan Pengawas:
Amir Syamsudin
0 comments:
Post a Comment