Thursday, May 28, 2015

Sampaikan permintaan maaf, Ketua PSSI tulis surat terbuka

Sampaikan permintaan maaf, Ketua PSSI tulis surat terbuka

LENSAINDONESIA.COM: Menjelang berakhirnya deadline keputusan FIFA soal nasib sepakbola Indonesia, 29 Mei besok, Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti menulis surat terbuka untuk seluruh rakyat Indenesia, khusunya pecinta sepakbola.

Di dalam surat tersebut, La Nyalla menuliskan keresahan hatinya sekaligus meminta maaf jika pada akhirnya sepakbola Indonesia terkena sanksi dari FIFA.

Baca juga: JK: SK Menpora soal pembekuan PSSI sudah tidak berlaku dan Menpora jangan jalankan mandat pembenahan sepakbola seperti Supersemar

Dalam surat yang juga tercantum di situs resmi PSSI tersebut, La Nyalla mengatakan bahwa ia sudah sekuat tenaga meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI.
Ketua Umum PSSI yang dikukuhkan pada tanggal 18 April lalu itu juga menyebut Wakil Presiden hingga DPR telah meminta Menpora untuk membatalkan pembekuan, namun hingga saat ini Menpora Imam Nahrowi belum juga mencabut SK tersebut.

Berikut isi surat terbuka Ketua Umum PSSI, La Nyalla Matalitti:

Bismilahirrohmannirrohim Assalamu’alaikum Wr Wb

Kepada yth,

Seluruh rakyat Indonesia,Khususnya pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia

Melalui pesan singkat ini, saya sampaikan update informasi dari arena kongres FIFA bahwa posisi FIFA tetap pada keputusan mereka yang telah disampaikan melalui suratnya kepada PSSI, bahwa FIFA akan menjatuhkan sanksi suspension terhadap sepakbola Indonesia selama Menpora tidak mencabut SK nomor 01307 tahun 2015 tentang Sanksi Administratif terhadap PSSI.

Saya memohon maaf kepada seluruh pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia bahwa upaya dan usaha PSSI agar Menpora mencabut SK tersebut belum berhasil sampai hari ini. Meskipun kita semua mengetahui bahwa telah banyak pihak, mulai dari Wakil Presiden, DPR dan DPD RI, Ketua Umum KONI dan KOI, juga PWI, tokoh masyarakat hingga istri para pemain sepakbola dan masyarakat luas, menyuarakan hal yang sama; yakni meminta Menpora mencabut SK pembekuan PSSI demi menghindarkan Indonesia dari sanksi FIFA. Namun Menpora masih bersikukuh dengan sikapnya. Sehingga penjatuhan sanksi FIFA semakin menjadi keniscayaan seiring batas waktu yang diberikan FIFA hingga tanggal 29 Mei 2015.

Sekali lagi, atas nama PSSI, saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya para pecinta dan keluarga besar sepakbola Indonesia, terutama pemain, pelatih, wasit dan suporter serta pelaku industri sepakbola. Masa depan sepakbola Indonesia kini diujung tanduk.

Timnas akan berhenti. Ratusan pemain timnas, dari tim senior, U23, U19, U16 dan U14 wanita, yang siap menyongsong even internasional di tahun 2015 ini terpaksa harus kecewa.

Ribuan suporter pendukung Timnas tak akan bisa lagi memberi semangat tim Garuda yang merumput demi nama Indonesia.

Denyut nadi sepakbola yang memompa dinamika sosial dan ekonomi akan berhenti. Dan yang tak kalah penting, olahraga pemersatu dan perekat bangsa ini akan mati suri.

Semoga sisa waktu dua hari yang kita miliki mampu dimanfaatkan oleh Menpora untuk mengambil keputusan terbaik bagi bangsa Indonesia dengan mencabut SK tersebut.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

La Nyalla M. Mattalitti Presiden PSSI

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

1 comments:

Unknown said...

Semoga cepat selesai permasalahannya :)

Post a Comment