LENSAINDONESIA.COM: Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segera ambil langkah menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya, Myanmar.
Hal itu dikarenakan peran PBB sebagai komunitas internasional dalam menjaga stabilitas perdamaian dunia sehingga dianggap sangat perlu ikut andil secepatnya menyikapi masalah pengungsi Rohingya. “Kami mendesak PBB harus turun tangan menangani kasus ini,” ujar Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Doni Harsiva Yandra kepada Lensa Indonesia, Sabtu (30/5/2015).
Baca juga: Dunia internasional didesak tekan Myanmar akhiri diskriminasi Rohingya dan Pertemuan Bangkok bahas krisis pengungsi "Manusia Perahu"
Selain itu, KNPI juga meminta pemerintah Indonesia juga tegas mendesak PBB mengambil langkah tegas penyelesaian masalah pengungsi Rohingya, Myanmar. “Kami minta pemerintah juga mendesak PBB dan pemerintah Myanmar menyelesaikan ini dengan baik dengan menghentikan konflik yang terjadi. Peristiwa ini sudah menimbulkan instabilitas kawasan Asean, apalagi ditemukan mayat (kuburan massal) di Malaysia dan sekarang ada pengungsi masuk Indonesia berjumlah 1.800 orang serta masih banyak lagi,” tambah Doni.
Dijelaskan Doni, selain langkah pendek pemerintah Indonesia membantu pengungsi Rohingya yang masuk Indonesia, diharapkan juga ada langkah jangka panjang dengan memikirkan nasib pengungsi Rohingya.
Jangka panjang yang dimaksud adalah, pemerintah memikirkan nasib kewarganegaraan para imigran yang traumatik dan tak mau kembali ke negeri asalnya. “Mereka (pengungsi Rohingya) ini kan stateless. Mereka juga gak diakui kewarganegaraan sama Myanmar, ini juga masalah tersendiri,” terangnya.
“Untuk pemerintah, kami dari KNPI mendorong untuk membantu atas dasar kemanusiaan. Tidak hanya ditampung. Ada penyelesaian jangka pendek dan panjang. Jangka panjangnya terkait status kewarganegaraannya. Dan kami mengapresiasi masyarakat Aceh yang juga sudah membantu para pengungsi ini,” imbuhnya.
Lebih jauh Doni menjelaskan, jika ini tidak diselesaikan dengan baik, masalah-masalah seperti ini tidak menutup kemungkinan munculnya benih-benih terorisme, lantaran dendam traumatik. “Konflik disana berpotensi menimbulkan terorisme, hal ini harus dicegah,” pungkasnya. @yuanto
0 comments:
Post a Comment