Thursday, May 28, 2015

Hari ini, FIFA gelar pemungutan suara pilih presiden yang baru

Hari ini, FIFA gelar pemungutan suara pilih presiden yang baru

LENSAINDONESIA.COM: Sebanyak 209 anggota FIFA akan memberikan suara untuk memilih presiden yang baru di bawah krisis yang melanda organisasi sepakbola tersebut.

Pangeran Ali bin al-Hussein (39) menjadi lawan kuat bagi Sepp Blatter (79) yang telah menjadi Presiden FIFA sejak 1998.

Baca juga: Sepp Blatter dukung FBI ungkap kebobrokan FIFA dan Ini profil 14 pejabat FIFA yang ditangkap atas tuduhan korupsi

Pemilihan suara dilakukan di bawah krisis penyuapan dan pemerasan yang melibatkan pimpinan FIFA oleh Jaksa Agung AS.

Blatter tetap menolak mengabulkan tuntutan mundur dari Presiden UEFA, Michel Platini. Sebaliknya, jika terpilih untuk kelima kalinya, berjanji untuk mengembalikan kepercayaan pada FIFA dan mencari cara untuk memperbaiki segalanya.

“Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan masa sulit bagi FIFA,” katanya dalam pembukaan Kongres Tahunan FIFA di Zurich, Swiss.

Blatter mengutuk aksi individual yang telah memalukan dan menghina karena membawa sepakbola ke skandal korupsi.

Meski banyak yang menunjuknya untuk bertanggung jawab atas hal ini, Blatter mengaku tak bisa mengontrol tiap orang tiap waktu.

Otoritas Swiss sendiri sudah melakukan investigasi kedua menyusul terpilihnya Russia dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Pemilihan akan digelar hari ini di Zurich. Sebelum pemungutan suara, masing-masing kandidat diberikan kesempatan berpidato selama 15 menit memaparkan program-programnya.

Tiap anggota FIFA mendapatkan satu suara. Mereka akan menggunakan ballot rahasia dalam memberikan suaranya.

Di putaran pertama, kandidat membutuhkan dua per tiga dari suara pemilih untuk jadi pemenang. Jika tidak, maka akan dilakukan putaran kedua, dengan penentuan suara terbanyak.

Jadi, untuk memenangkan kursi Presiden FIFA, kandidat membutuhkan 105 suara.

Pangeran Ali diperkirakan mendapat dukungan antara 45 atau 46 negara Eropa. Ia mengklaim mendapatkan dukungan 60 negara lain diluar Eropa.

Blatter sendiri masih optimis dirinya terpilih kembali. Setidaknya perolehan suara berasal dari asosiasi sepakbola negara-negara yang tergabung dalam AFC dan Caf.

Sedangkan negara-negara yang tergabung dalam Concacaf dan Conmebol masih belum bisa diperkirakan. Di masa lalu, dua region ini loyal pada Blatter. Namun, kemungkinan sikap ini berubah menyusul skandal korupsi yang terungkap. @angga/licom

alexa ComScore Quantcast
counter customisable
Google Analytics NOscript

1 comments:

Unknown said...

Siapapun yang menjadi presiden FIFA, semoga bisa menyelesaikan masalah yang sedang terjadi saat ini :(

Post a Comment