Tuesday, April 1, 2014

Usut keterlibatan Jokowi dalam korupsi Pengadaan Trans Jakarta

Usut keterlibatan Jokowi dalam korupsi Pengadaan Trans Jakarta




LENSAINDONESIA.COM: Penumpang setia Bus TransJakarta hari ini, dikejutkan dengan aksi yang digelar Persatuan Mahasiswa Jakarta (Permata DKI) di Bundaran Hotel Indonesia, Selasa (1/4/2014). Bagaimana tidak, sejumlah massa yang melakukan orasi damai tiba-tiba saja menghentikan sejumlah Bus Trans Jakarta yang melintas dan menempelkan stiker bertuliskan “BUSWAY KORUPSI, AYO USUT JOKOWI”.


Massa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Jakarta (Permata DKI) tersebut meminta pihak berwajib untuk segera mengusut keterlibatan Joko Widodo dalam kasus korupsi pengadaan Transjakarta dan BKTB (Bus Kota Terindtegrasi Busway).


Baca juga: HMI desak KPK untuk segera periksa Jokowi dan Gerindra dukung KPK ungkap dugaan korupsi Trans Jakarta


Menurut Humas Permata DKI, La Ode, Jokowi sebagai kepala daerah DKI Jakarta harus bertanggung jawab atas kerugian APBD yang ditaksir berjumlah milyaran rupiah.


“Bus yang didatangkan dari Cina itu berjumlah 4000 unit dengan biaya sebesar Rp. 1 Trilyun, dan kenyataan-nya yang datang bus bekas dan berkarat, jadi bisa dibayangkan kerugian yang harus ditanggung APBD,” ujar La Ode.


Selain itu menurut La Ode, Jokowi juga telah merugikan APBD dengan menerima sumbangan armada bus dari pengusaha advertising dengan timbal balik bus tersebut dijadikan sarana beriklan agar tidak kena pajak.


Untuk itu, lanjut La Ode, Permata DKI meminta KPK agar segera memeriksa Jokowi atas pengadaan bus tersebut sekaligus mendesak DPRD DKI Jakarta mengevaluasi penyerapan anggaran APBD sselama kurang lebih dua tahun terakhir.


“Sangat ironi ketika seorang pemimpin lepas tanggung jawab atas pengadaan Busway yang telah merugikan APBD sebesar 1 trilyun. Dengan demikian kami meminta aparat penegak hukum, BPK, KPK dan DPRD DKI Jakarta untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya,” ungkap La Ode.


Sebagai informasi, Sebagai informasi, Kasus dugaan adanya korupsi dalam pengadaan Bus Trans Jakarta tersebut mengemuka setelah adanya indikasi kecurangan dalam prosedur lelang pengadaan bus gandeng Trans Jakarta dan BKTB. Adapun dari sisi administrasi, dokumen pengadaan sudah benar dan memenuhi prosedur aturan yang berlaku.


Temuan lainnya adalah secara fisik bus terbukti memiliki komponen yang berkarat dan ada yang rusak meski penggunaannya belum sampai satu pekan. Inspektorat menemukan kejanggalan, antara lain pintu otomatis macet, tutup filter oli berkarat, dan speedometer tidak jalan. @kiki_budi_hartawan/@muhammadrusjdi


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment