LENSAINDONESIA.COM: PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), perusahaan yang bergerak di bidang pakan ternak, anak ayam usia sehari dan daging ayam olahan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Dalam rapat ini menghasilkan keputusan antara lain menyetujui dan mengesahkan laporan tahunan Perseroan untuk tahun buku 2013.
Baca juga: Charoen Indonesia dapat pinjaman 500 Juta Dolar AS dari 20 bank
Pemegang saham juga menyetujui penggunaan keuntungan perseroan untuk tahun buku 2013 dengan alokasi untuk dividen sebesar Rp754.308.000.000 atau Rp46 per lembar saham. Dividen yang dibagikan tersebut setara dengan 29,8% dari laba bersih tahun buku 2013 sebesar Rp2,53 triliun.
Agenda RUPST lainnya yang disetujui adalah penunjukan Kantor Akuntan Purwantono, Suherman & Surja sebagai akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku 2014.
“CPIN sepanjang tahun 2013 membukukan penjualan Rp25,66 triliun, naik 20,4% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp21,31 triliun. Perseroan juga berhasil mencatat pertumbuhan laba usaha sebesar 3,5% di tahun 2013 menjadi Rp3,58 triliun dibandingkan Rp3,46 triliun di tahun 2012,” tutur Hadijanto Kartika selaku VP Corporate Secretary PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk kepada LICOM di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (23/05/2014).
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (“CPIN” atau “Perusahaan”) adalah perusahaan poultry terbesar di Indonesia dengan kegiatan usaha yang berintegrasi vertikal. Perusahaan ini dibangun pada tahun 1972 dengan bisnis inti pada bidang pakan ternak, anak ayam usia sehari (Day Old Chick/DOC) dan ayam olahan. CPIN merupakan pemimpin pasar di dalam setiap produknya.
CPIN mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1991. Kapitalisasi pasar dari Perusahaan adalah sekitar Rp 84 triliun per 30 Juni 2013. Saat ini, PT Central Agromina memiliki 55.5% saham CPIN; sedangkan sisanya dimiliki oleh Publik.
Saat ini, Perusahaan ini memiliki 7 pabrik pakan ternak, 80 fasilitas pembibitan, 43 fasilitas penetasan, 4 fasilitas pengolahan daging ayam dan lebih dari 2.500 agen distribusi di seluruh Indonesia. Untuk mempertahankan posisi pemimpin pasarnya, CPIN terus memperluas sarana produksi dan jaringan distribusi.@rudi
0 comments:
Post a Comment