Wednesday, August 27, 2014

Identitas pembunuh dalam Pos Polisi Pasar Kembang masih misterius

Identitas pembunuh dalam Pos Polisi Pasar Kembang masih misterius




LENSAINDONESIA.COM: Kasus pembunuhan Wiji, warga Kediri yang dihabisi di dalam Pos Polisi Pasar Kembang, terus diselidiki petugas Reskrim Polrestabes Surabaya yang memback-up Polsek Sawahan.


Kepada Lensa Indonesia, Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Hartoyo mendampingi Kasat Reskrim AKBP Sumaryono, menyebut rekaman CCTV yang ada di sekitar Pos Polisi pasar Kembang memang menunjukkan pria yang diduga pelaku pembunuhan. Namun gambar rekaman tersebut buram sehingga wajahnya tak jelas dan hanya postur tubuhnya saja yang kelihatan.


Baca juga: Polisi cocokkan wajah pelaku pembunuhan dengan foto anggota Sat Lantas dan Inilah sketsa wajah pembunuh dalam Pos Polisi Pasar Kembang


“Rekamannya jelek, gambarnya tak bisa memperlihatkan wajah pelaku pembunuhan dalam Pos Polisi Pasar Kembang. Hanya ciri-ciri fisik seperti bentuk tubuh yang kelihatan. Itulah yang saat ini kami jadikan dasar penyelidikan,” terangnya, Rabu (27/8/2014).


Disinggung mengenai kemungkinan pelaku adalah pensiunan anggota polisi atau aparat lain, Kompol Hartoyo menampiknya. Menurut mantan Kasat Reskrim Polres Surabaya Timur ini, bila pelakunya adalah oknum anggota, maka pelaku masih dalam usia aktif. “Postur tubuh, cara berjalan dan lain-lain menunjukkan pelaku pembunuhan itu dalam usia aktif. Jadi rasanya kok gak mungkin kalau dia adalah pensiunan anggota,” sambungnya.


Seperti diberitakan Lensa Indonesia, Wiji (35), pria asal Kediri yang ditemukan tewas mengenaskan dengan luka di dahi di Pos Polisi Pasar Kembang Jl Arjuna, Minggu (17/8/2014) pagi, diduga jadi korban pembunuhan yang dilakukan pria mirip polisi.


Menurut sumber Lensa Indonesia di Kepolisian, berdasar keterangan saksi sebelum korban tewas dia sempat berurusan dengan pria mirip polisi yang mencegatnya. Lalu pria mirip polisi itu meminta surat kelengkapan berkendaranya. Saat itu korban menyerahkan STNK motor Suzuki Shogun dan Rp 50 ribu sebagai `uang damai` tilang. Wiji lalu dibawa masuk ke dalam Pos Polisi Pasar Kembang oleh pria mirip polisi tadi.


“Setelah itu tak ada lagi yang tahu kejadian di dalam Pos Polisi Pasar Kembang. tahu-tahu besoknya korban ditemukan dalam keadaan tewas dengan luka di dahi dan kabarnya menderita luka tusuk di dada kirinya,” jelas sumber Lensa Indonesia yang meminta namanya dirahasiakan.


Namun belakangan diketahui jika uang Rp 53 juta yang dibawanya hilang dan di tubuhnya hanya ditemukan dua buah handphone dan emas batangan 100 gram senilai Rp 48.750.000. Sementara petugas identifikasi Polrestabes Surabaya yang datang ke lokasi mendapati jasad korban mengalami luka di dahi dan dada kiri korban bekas ditusuk pisau.


Diduga pelaku pembunuhan tak membawa serta barang itu karena emas batangan ada nomor serinya sehingga sulit dijual bebas sedangkan handphone tak ikut dirampas karena khawatir sinyalnya terlacak polisi.


Korban pembunuhan ini juga ditengarai mempunyai masalah hutang dengan seseorang di Lamongan sebesar Rp 25 juta. Informasi ini juga coba dikaitkan polisi dengan peristiwa yang menimpa korban. Yang jelas hingga saat ini polisi masih menyelidiki segala kemungkinan terkait kasus pembunuhan yang diduga melibatkan oknum anggota (aparat) ini. @rofik


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment