LENSAINDONESIA.COM: Mengejutkan. Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB terpilih dipastikan akan masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK sejak disahkan lewat pelantikan Presiden-Wapres pada 20 Oktober mendatang.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Jokowi, Presiden terpilih saat menghadiri Muktamar PKB di Surabaya, Minggu malam (31/8/2014).
Baca juga: Nahdliyin menangis, PKB kalau sampai singkirkan peran kyai dan Cak Imin kembali terpilih jadi Ketua Umum PKB, Senin dini hari
“Nama Pak Muhaimin bukan lagi cukup layak, tapi sangat mumpuni dan kapabel (jadi menteri),” tegasnya kepada wartawan usai jadi narasumber dalam Muktamar PKB di Empire Palace Surabaya tadi malam.
Mendengar itu, Cak Imin –sapaan akrab Muhaimin– yang berada disamping Jokowi menyambutnya dengan senyuman.
Presiden terpilih pengganti SBY itu menjelaskan, dengan kapasitas yang dimiliki, terlebih Muhaimin merupakan Ketua Umum DPP PKB, maka tidak alasan baginya untuk tidak memasukkan nama Muhaimin sebagai menteri dalam kabinetnya nanti.
“Pasti masuk. Kepastiannya tunggu pertengahan September nanti,” cetus dia.
Selain itu, Jokowi rupanya juga memberikan jaminan kepada sejumlah kader PKB lainnya, juga akan dimasukan dalam kabinetnya. Pasalnya, banyak kader partai kaum Nahdliyin ini yang dinilai punya kemampuan mumpuni membantu dirinya memimpin Indonesia ke depan.
Kepada para calon menteri yang masuk dalam kabinetnya nanti, pria asli Solo itu minta agar mereka dapat menghilangkan berbagai praktik mafia yang selama puluhan tahun tidak bisa memenuhi target mewujudkan kedaulatan pangan, energi dan kesiapan infrastruktur.
“Tugas menteri baru ya menghilangkan mafia-mafia itu,” imbuhnya.
Untuk itu, kriteria menteri yang mendampinginya nanti, sambung Jokowi haruslah sosok yang punya karakter kuat, keberanian, kejujuran dan integritas.
“Menteri tidak usah Pinter tidak apa-apa. Tapi kalau ada yang pinter ya lebih baik,” tukas Jokowi.
Pernyataan Jokowi itu, tentu akan mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, bila yang dikatakan presiden terpilih itu benar, jelas akan bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataannya selama ini yang mensyaratkan menteri kabinetnya harus melepas jabatan struktural partai.
Bahkan, peta politik kabinet Jokowi akan berubah. Karena berpelung dimasuki para pimpinan partai yang selama ini menjadi mitra PDIP mencapreskan Jokowi. Juga yang naninya ikut gabung menjadi koalisi di parlemen Senayan.
Sebaliknya, Cak Imin jika nantinya jadi menteri kabinet Jokowi-JK atau kabinet “revolusi mental” –identik slogan Jokowi–, maka persepsi bahwa dia lebih enjoy sebagai ketua umum partai sekaligus salah satu pimpinan DPR –posisinya sebagai anggota DPR RI– meleset. Sayangnya, belum ada pernyataan dari Cak Imin soal ini. @sarifa
0 comments:
Post a Comment