Sunday, August 31, 2014

Nahdliyin menangis, PKB kalau sampai singkirkan peran kyai

Nahdliyin menangis, PKB kalau sampai singkirkan peran kyai




LENSAINDONESIA.COM: Peran dewan syuro dalam kepengurusan PKB diminta tidak dipangkas dengan mengubah Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) dalam Muktamar PKB 2014 yang digelar di Surabaya.


KH Miftakhul Akhyar, Rois Syuriah Pengurus Wilayah PWNU Jatim sangat menyayangkan jika hal itu terjadi.


Baca juga: Cak Imin kembali terpilih jadi Ketua Umum PKB, Senin dini hari dan Cak Imin sebut ada dua Parpol back-up ganggu Muktamar PKB di Surabaya


“Jadi AD/ART yang menyatakan posisi dewan syuro diatas dewan tanfidz, jangan sampai dihilangkan. Sangat kita sayangkan kalau memang hal ini terjadi,” ujarnya, Senin (1/9/14). Artinya, jika dihilangkan identik menyingkrikan peran kyai. Jika ini terjadi, kaum nahdliyin dipastikan menangis karena partai ini lahir karena peran peran kyai.


Menurutnya, momen Muktamar kali ini justru menjadi kesempatan bagi Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB terpilih untuk mengembalikan wewenang dewan syuro. Pasalnya, PKB merupakan partai berbasis nahdliyin yang sejatinya menempatkan dewan syuro sebagai pimpinan tertinggi.


“Kalau itu dilakukan dan dikembalikan kepada AD/ART yang lama lebih bagus. Karena PKB itu sejatinya harus menempatkan kyai sebagai pimpinan tertinggi,” tambahnya.


Diketahui, kabar yang beredar dalam Muktamar kali ini, ada indikasi kalau dewan tanfidz akan melakukan revisi AD/ART partai pasal 17 dan 18. Salah satunya adalah pasal 17 ayat 2 yang menempatkan dewan syuro sebagai struktur pimpinan tertinggi partai. Jika pasal tersebut jadi direvisi, secara otomatis wewenang dewan syuro akan habis.


“Jangan sampai dewan syuro hanya menjadi pengawas dan tidak bisa mengambil kebijakan strategis partai,” tegas pengasuh Ponpes Miftachusunnah Surabaya ini.


Kiai Miftah mengakui sudah mendengar isu adanya “penggulingan” wewenang dewan syuro tersebut. Karena itu, dirinya berharap agar para kader PKB tidak menghalalkan segala cara untuk menguasasi partai yang didirikan para kyai sepuh tersebut.


“Saya sudah mendengar adanya isu tersebut sudah lama sekali. Alangkah baiknya kalau memang dewan tanfidz itu dipilih oleh dewan syuro,” pungkasnya. @sarifa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment