Thursday, August 28, 2014

Perdagangan Uni Eropa buka akses online pasar ekspor Surabaya

Perdagangan Uni Eropa buka akses online pasar ekspor Surabaya




LENSAINDONESIA.COM: Kementerian Perdagangan RI bekerjasama dengan Uni Eropa memperkenalkan INATRIMS (Indonesia Technical Regulations Information Management System/sistem manajemen informasi mengenai peraturan teknis Indonesia), yaitu layanan

online baru untuk mendapatkan akses lebih baik ke pasar ekspor.


Acara yang nantinya digelar di 5 kota besar di Indonesia yakni Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang dan Medan ini dihadiri para pelaku bisnis, termasuk perwakilan dari asosiasi-asosiasi bisnis dan eksportir.


Baca juga: Ngawur! Mobil Duta Besar langgar lalu-lintas, Polisi nyaris ditabrak dan Kroasia resmi jadi negara anggota Uni Eropa


Thomas Darmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), mengatakan, INATRIMS merupakan bagian dari Program Dukungan Perdagangan Ke-2 (EU-Indonesia Trade Support Programme II/ TSP II), yang bertujuan untuk meningkatkan akses Indonesia ke berbagai pasar ekspor.

,

INATRIMS berawal dari analisa secara mendalam tentang permasalahan yang ada. Berdasarkan rekomendasi dari analisis ini, TSP II telah mengembangkan sistem informasi berbasis internet untuk membantu eksportir dan produsen untuk dengan mudah memperoleh informasi yang relevan untuk memenuhi kebutuhan pasar.


“Dalam lingkup peningkatan ekspor, INATRIMS dapat menyediakan informasi yang berguna bagi mereka yang ingin mengakses informasi teknis seputar pasar ekspor,” ujar Thomas kepada wartawan termasuk LICOM yang hadir.


Hal senada dikatakan Franck Viault selaku Kepala Bagian Kerjasama dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia bahwa tujuan utama dari sistem informasi ini adalah untuk menyediakan semua informasi yang diperlukan oleh produsen dan eksportir di satu tempat

yang sama, termasuk berbagai tautan ke situs pihak-pihak berwenang dan lembaga-lembaga penilaian kesesuaian terakreditasi di Indonesia.


Sistem informasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan langsung para pengguna.


“Uni Eropa bangga dapat bekerjasama dengan Indonesia dalam kegiatan penting ini yang mana akan membantu Indonesia mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar ekspor utama,”, ungkap Viault sumringah.


Sementara ini, INATRIMS menyediakan informasi untuk 10 jenis produk utama yang memiliki nilai ekspor tinggi, termasuk kopi, produk otomotif, alas kaki, minyak kelapa sawit, udang, kakao, elektronik, hasil hutan, karet dan tekstil dan 10 komoditas potensial lainnya seperti minyak esensial, kerajinan tangan, produk kulit, tanaman obat, rempah-remah, ikan dan produk ikan, perhiasan, peralatan medis, makanan olahan dan alat tulis.


Untuk tahap awal, sistem ini menyediakan informasi tentang persyaratan akses ke pasar Uni Eropa. Pada tahap selanjutnya, informasi untuk akses ke pasar ekspor lainnya akan ditambahkan.


Pengembangan situs INATRIMS didukung oleh empat kementerian dan tiga instansi pemerintah, termasuk Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Badan Standardisasi Nasional (BSN)/ Komite Akreditasi Nasional (KAN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Meterologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (KIM-LIPI).


Hal ini merupakan contoh yang baik adanya koordinasi antara instansi-instansi pemerintah yang terkait karena semua pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses.


Situs ini tersedia di http://ift.tt/1nIBxIO dan berisi informasi yang ramah pengguna (user-friendly) tentang peraturan pasar Uni Eropa dan persyaratan lainnya, serta jasa penilaian kesesuaian yang tersedia di Indonesia. Layanan situs ini sedang disosialisasikan ke dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya di beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar dan Semarang. @Rudi


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment