Saturday, August 30, 2014

Massa ngaku GUSDUrian teror bubarkan Muktamar PKB dianggap abal-abal

Massa ngaku GUSDUrian teror bubarkan Muktamar PKB dianggap abal-abal




LENSAINDONESIA.COM: Massa mengklaim GUSDurian –pengagum pendiri PKB, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)– mengancam alias meneror membubarkan Muktamar di Surabaya, dianggap massa abal-abal alias hanya mengaku-ngaku GUSDUrian.


Ancaman siap membubarkan Muktamar itu, lantaran punya pandangan beda terhadap jalannya Muktamar PKB di Surabaya yang akan dibuka 31 Agustus 2014, yang isunya mengagendakan mengangkat kembali Muhaimin Iskan menjadi Ketum PKB.


Baca juga: Ini kata Cak Imin meski kansnya kuat jadi Ketum PKB lagi dan PKB diminta tinggalkan budaya aklamasi saat pilih ketua umum baru


Tudingan massa klaim nama Gusdurian adalah “palsu” itu datang dari Koordinator Jaringan GusDurian Jawa Timur, Aan Anshori. Dia mengatakan, massa itu bukan dari GusDurian pimpinan puteri sulung Gus Dur, Alissa Wahid.


“Mereka tidak ada sangkut pautnya dengan Jaringan GUSDURian di bawah Ibu Alissa Wahid,” tegas Aan kepada wartawan, Sabtu (30/1/2014).


Sebelumnya, berkembang santer kabar menyebut Koordinator GusDurian Jawa Timur Basuni Salim mengancam akan membubarkan Muktamar PKB di Suarabaya pada 31 Agustus. Karena menuding Muktamar yang akan memilih kembali Muhaimin Iskandar menjadi ketua umum, tidak sesuai aspirasi para Kiai sepuh.


Sementar itu, Aan meyakini GUSDurian yang dikembangkan Alissa Wahid bukan berorientasi politik praktis, apalagi bermuara ke perebutan suara di PKB, yang mengecilkan nilai perjuangan Gus Dur bermisi kultural.


“Kami meyakini yang cinta Gus Dur tidak akan menjualnya (nama Gus Dur) demi suara (politik praktis),” katanya..


Menurutnya, Gus Dur sebelum wafat dan masih menjadi Ketua Umum Dewan Syuro PKB sempat menulis surat wasiat. Isinya, melarang keras Muhaimin Iskandar menggunakan nama, foto, dan suara Gus Dur dalam semua kegiatan politiknya, termasuk jajarannya.


Pengikut GUSDurian, lanjut Aan, menyebar dan memiliki ciri dan fokus masing-masing. “Ada yang menamakan Jaringan GUSDURian (JGD), Jaringan Santri (Jari) Gus DurBarisan Kader (Barikade) Gus Dur, dan lain-lain,” tandas Aan..


Karena itu, para GusDurian memahami bagi yang mencintai Gus Dur tidak akan memanfaatkan nama besar Gus Dur untuk tujuan politik praktis. @sarifa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment