LENSAINDONESIA.COM: Penutupan tempat mangkal Pekerja Seks Komersial di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Madiun, atau lebih dikenal dengan sebutan Lokalisasi Gude, dipastikan akan dilakukan November tahun ini.
Hal itu disampaikan Bupati Madiun H Muhtarom saat bertemu Lensa Indonesia di Pendopo Muda Graha, Kantor Pemkab Madiun, kemarin.
Baca juga: 19 lokalisasi Jatim bakal ditutup bulan depan dan Tim RHU tak serius tangani rumah karaoke eks lokalisasi
Menurutnya, tanggal penutupan Lokalisasi Gude yang berdiri sejak tahun 1970 itu belum dipastikan. “Kalau tanggalnya kapan, belum kami pastikan. Tapi yang jelas, November sudah kita tutup. Jadi tidak perlu menunggu akhir tahun atau Desember nanti,” tegas Bupati Madiun.
Untuk pesangon para PSK Lokalisasi Gude yang dipulangkan, Bupati Madiun menjelaskan akan diambil dari APBD Kabupaten Madiun serta bantuan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Sedangkan bantuan dari Kementerian Sosial, belum bisa dipastikan. “Kalau yang dari Kemensos, belum dapat dipastikan. Soalnya ini kan masa transisi pergantian menteri. Yang pasti adalah pesangon dari Provinsi Jawa Timur dan Pemkab Madiun,” sambungnya.
Lokalisasi Gude saat ini dihuni sekitar 70 PSK. Mereka pada umumnya meminta waktu penundaan penutupan dengan alasan masih banyak yang menanggung hutang. Namun hal itu tentu saja tak menurutkan langkah Pemkab yang menegaskan penutupan tak bisa ditunda lagi. “Mau bagaimana lagi mas kalau pemerintah yang turun tangan langsung ya kami cuma bisa nurut meskipun nantinya bena hidup akan makin berat,” terang salah satu PSK. @dhimaz_adi
0 comments:
Post a Comment