LENSAINDONESIA.COM: Pemprov Jawa Timur terus melakukan persiapan menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015 nanti. Salah satunya dengan membuat standarisasi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Gubernur Jatim, Soekarwo, hal ini penting dilakukan karena dalam menghadapi perdagangan bebas nanti yang dibutuhkan adalah keunggulan di bidang ketrampilan atau skill. “Langkah jangka pendek yang akan kami lakukan dalam menghadapi MEA adalah membuat standarisasi semua SMK serta memberikan sertifikasi jika kelasnya sudah memenuhi standar nasional dan internasional (world class),” ungkapnya usai memimpin Upacara Hari Sumpah Pemuda di Grahadi Surabaya, Selasa (28/10/2014).
Baca juga: Soekarwo: UMKM Jatim tak perlu takut bersaing hadapi MEA 2015 dan Koperasi dan UMKM perlu perlindungan hukum
Gubernur Jatim menjelaskan, dengan memberikan standarisasi pada SMK maka semua generasi muda bisa mempunyai keterampilan yang memadai dan menambah daya saing. Menurutnya, ada sekitar 400 SMK mini yang akan distandarisasi, dengan begitu tercipta inkubator terhadap pelatihan-pelatihan. “Jika ada kekurangan alat untuk memenuhi standarisasi yang diperlukan, Pemprov Jatim siap membantu,” sambungnya.
Lebih lanjut, Gubernur Jatim yang akrab disapa Pakde Karwo ini menegaskan, semua peningkatan kesejahteraan dimulai dari hal mendasar yaitu pendidikan. ” Di negara-negara maju banyak lulusan SMU yang melanjutkan di Politeknik, baru kemudian bridging ke Perguruan Tinggi (PT). Kita bisa menang di ASEAN, jika semua generasi muda mau membekali dirinya dengan ketrampilan dan kemampuan yang cukup,” pungkasnya. @sarifa
0 comments:
Post a Comment