Tuesday, October 28, 2014

Guru SD akhirnya mengaku cabuli siswinya karena ingin punya anak

Guru SD akhirnya mengaku cabuli siswinya karena ingin punya anak




LENSAINDONESIA.COM: Kasus pencabulan ayah kandung dan guru terhadap MN, siswi kelas VI SD, MN akhirnya terungkap dalam penyidikan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.


Agus Jaryanto oknum guru yang mencabuli MN hingga hamil, mengakui semua perbuatannya di hadapan petugas penyidik PPA Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan dia mengakui tindak pencabulan itu dilakukan sejak MN masih perawan pada tahun 2012 lalu.


Baca juga: Ayah kandung dan guru kompak cabuli siswi kelas VI SD hingga hamil dan Dua pemerkosa siswi SMP ditangkap, dilepas lalu ditangkap lagi


Pada penyidik Unit PPA Polres Pelabuhan Tanjung Perak, guru agama ini mengaku melampiaskan nafsu bejadnya karena ingin punya anak setelah 16 tahun berumah tangga tak kunjung diberi keturunan. “Saya akan menikahi korban dan mengakui anaknya sebagai anak saya,” terangnya pelan.


Keterangan berbeda diberikan Suwarto alias Parto, ayah kandung MN yang disebut-sebut menggauli anaknya sendiri itu tiga kali di rumahnya. Dia menolak mengakui semua perbuatan pencabulannya dan terkesan enggan bertanggung jawab.


Kasubbag Humas Polres Tanjung Perak AKP Lily Djafar mengatakan saat ini petugas masih melakukan penyidikan terhadap para tersangka pencabulan. Ini karena dari para tersangka, khususnya bapak korban dalam pemeriksaan tidak mengakui perbuatannya. “Kami tetap melakukan penahanan terhadap tersangka karena berdasarkan keterangan korban, Suwarto yang tak lain ayah kandungnya telah menggauli tiga kali di rumahnya,” terangnya.


AKP Lily Djafar juga menegaskan pihaknya akan membawa tersangka dan korban ke pskiater untuk memeriksakan kejiwaan. “Khususnya kepada kedua tersangka, yang begitu tega melakukan pencabulan terhadap korban yang masih duduk di bangkus kelas VI SD itu,” paparnya.


Seperti diberitakan Lensa Indonesia, MN, siswi SD di kawasan Surabaya Utara dinyatakan positif hamil lima bulan akibat sering dicabuli ayah kandung dan guru sekolahnya sendiri.


Siswi SD bernasib malang itu sebenarnya sudah berusia 14 tahun, namun dia tumbuh dalam lingkungan rawan sehingga sering tak naik kelas dan kini masih duduk di bangku kelas VI. Akibat kehamilannya, sejak dua minggu lalu dia malu sekolah dan main bersama rekan-rekan seusianya.


Kini MN, siswi SD malang itu berada di selter khusus dan ditangani Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim. “Dia dari keluarga rentan, sering tidak naik kelas sehingga pendidikannya terganggu dan masih duduk di kelas enam SD. Kasus sudah kami laporkan ke Polres Pelabuhan Tanjung perak,” terang Ketua Divisi Data dan Riset, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim, Isa Anshori.


Sementara pasca tersebarnya kasus kehamilan seorang Siswi kelas VI SD BK Swasta, kondisi sekolah tersebut nampak sepi. Selain itu, dari pihak sekolah pun enggan memberikan komentar kepada awak media. Terbukti, beberapa media yang ingin menemui pihak sekolah, tidak bisa masuk, bahkan pintu pun dikunci. @rofik


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment