Friday, October 31, 2014

PLN Jatim prediksi peningkatan listrik 10 persen pada 2015

PLN Jatim prediksi peningkatan listrik 10 persen pada 2015




LENSAINDONESIA.COM: Meskipun Tarif Dasar Listrik (TDL) mengalami kenaikan, tapi permintaan listrik masyarakat terus mengalami peningkatan seiring pertumbuhan ekonomi di Jatim. Bahkan PT PLN Distribusi Jatim memprediksi adanya peningkatan kebutuhan listrik sebesar 10% di tahun 2015 mendatang.


Deputi Manajemen, Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo mengatakan, prediksi ini berdasarkan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang akan mencapai 6-7% pada tahun depan. “Jika nasional, daya terpasang itu 45 ribu mega watt (MW) maka tahun depan diprediksi mencapai 50 ribu MW. Kalau di Jatim sendiri selama ini kebutuhan listrik pada beban puncak sebesar 4800 MW diprediksi tahun depan mencapai 5500 MW,” terangnya kepada Lensa Indonesia, kemarin.


Baca juga: Hari Listrik Nasional, PLN Jatim target pelayanan bebas calo dan PLN Jatim ingatkan standar jarak aman bangunan dari listrik


Lebih lanjut ia menjelaskan, saat kebutuhan listrik di Jatim itu bertambah, PLN tidak perlu panik karena persediaan listrik yang ada di PLN Distribusi Jatim masih mencukupi. Menurutnya, PLN Distribusi Jatim masih memiliki 8 ribu MW listrik. “Kami masih surplus listrik, kalau kebutuhan nambah masih bisa kami cukupi, bahkan kami masih bisa memasok kebutuhan listrik hingga ke Bali,” sambung Pinto Raharjo.


Karenanya PLN akan terus mendukung upaya pembangunan pembangkit listrik baru. Terutama bagi pihak swasta yang akan membangun pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). “Kami akan terus mendorong pihak swasta untuk ikut berpartisipasi. Swasta yang membangun, kami yang akan membelinya,” cetus Pinto Raharjo.


Pihaknya berkomitmen akan terus meningkatkan daya listrik, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin hari semakin kritis dalam mengkritik pelayanan dan kinerja PLN. @sarifa


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment