LENSAINDONESIA.COM: Pemprov Jawa Timur berkomitmen menuntaskan pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) dengan menargetkan selesai pada 2018 mendatang.
Sesuai instruksi Gubernur Jatim, Soekarwo, untuk pembangunan JLS pada tahun 2015 nanti dianggarkan sebesar Rp 500 miliar. Namun, saat hearing antara Komisi D dengan Dinas PU Bina Marga Jatim beberapa waktu lalu, dana yang dianggarkan dalam RAPBD Jatim 2015 hanya sebesar Rp 234,6 miliar.
Baca juga: Pangkas dana proyek JLS, Kadis PU Bina Marga Jatim diusir dewan dan DPRD dukung Gubernur Jatim kucurkan Rp 500 miliar untuk JLS
Dikonfirmasi akan hal itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Dachlan buru-buru membantahnya. Ia menjelaskan, jumlah anggaran JLS untuk tahun 2015 tetap Rp 500 miliar. Tapi rinciannya, dana tersebut dibagi menjadi dua kontrak proyek, yakni multi years dan single year. Untuk proyek multi years, pihaknya menjatah sekitar Rp 234,6 miliar untuk tahun 2015. Sementara sisanya sekitar Rp 265,4 miliar dianggarkan untuk proyek single year.
“Multi years akan kami garap mulai jalur Tulungagung, Blitar dan Malang. Sedangkan proyek single year melalui jalur Lumajang, Jember dan Banyuwangi. Jadi uang Rp 500 miliar terpakai semua di jalur lintas selatan. Kami mendorong pemerintah pusat agar ikut melanjutkan pembangunan,” ujarnya saat ditemui Lensa Indonesia di kantornya, kemarin.
Menurutnya, cara ini dilakukan agar efisien dan efektif. Jika semua jatah anggaran untuk tahun 2015 mendatang hanya untuk satu tahap pembangunan, maka waktunya tak bakal mencukupi. Dalam keputusan ini, pihaknya mengaku telah melaporkan ke Gubernur Jatim. “Setelah kami hitung ulang prosesnya akan lama sekali. Proyek yang multi years baru bisa direalisasikan pada Oktober 2015 nanti. Dibutuhkan perencanaan dan desain yang matang, setelah itu baru bisa proses tender,” sambungnya.
Nantinya dengan dimulainya tender untuk proyek multi years, maka lelang akan dilaksanakan hanya satu kali hingga tahun 2018 dengan nilai total Rp 1,522 triliun.
Sedangkan untuk proyek single year sudah akan dimulai tender pada Januari 2015 dan Maret diperkirakan proses pembangunan bisa berjalan. “Untuk yang ini kontraknya ya hanya pada 2015 saja. Kalau nanti provinsi ada uang lebih, ya akan ditambahkan lagi,” pungkas Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim ini.
Diketahui, anggaran jalur lintas selatan dari kewajiban APBD Jatim hingga tahun 2018 diplot sebesar Rp 1,522 triliun. Rinciannya pda tahun 2015 sebesar Rp 500 miliar, tahun 2016 sebesar 241,6 miliar, tahun 2017 sebesar 362,5 miliar dan tahun 2018 sebesar 418,1 miliar.
Sebelumnya diberitakan, Dinas PU Bina Marga Jatim sebagai pelaksana teknis pembangunan hanya mampu merealisasikan target pembangunan jalur lintas selatan pada tahun 2015 dengan dana Rp 234,6 miliar saja.
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Bambang Suhartono menuding, Dinas PU Bina Marga Jatim tidak memiliki perencanaan yang matang dalam melaksanakan proyek jalur lintas selatan. “Diturunkannya anggaran itu karena mereka (PU Bina Marga) beralasan proses lelang memakan waktu lama, juga distribusi alat berat ke lokasi,” paparnya saat dikonfirmasi, Kamis (30/10/2014) lalu.
Permintaan ini setelah adanya perubahan proyeksi anggaran pembangunan jalur lintas selatan dari semula diajukan oleh pemerintah sebesar Rp 500 miliar pada KUA-PPAS, turun menjadi Rp 234,6 miliar pada R-APBD 2015 yang hingga saat ini sedang dibahas di DPRD Jatim.@sarifa
0 comments:
Post a Comment