Saturday, October 25, 2014

Curhat Medsos dan tes CPNS, puteri Jokowi simbol gadis Revolusi Mental

Curhat Medsos dan tes CPNS, puteri Jokowi simbol gadis Revolusi Mental




LENSAINDONESIA.COM: Kahiyang Ayu, puteri Presiden Joko Widodo, mendadak jadi gadis simbol “revolusi mental”, yang didengung-dengungkan Jokowi. Ia tidak cuma memantik heboh karena sebagai puteri presiden memilih ikut tes jadi PNS. Tapi, Curhatnya di akun Twitter juga semakin menebar sensasi empati publik sosial media.


Curhat Kahiyang Ayu (23) diungkapkan dalam kicauan menggunakan akun Twitternya, @Ayangkahiyang. Ia berkicau usai menjalani tes tersebut, kalimatnya bernada Curhat satire; “Lulus ujian=kkn, nggak lulus ujian=bego,” tulis Kahiyang seolah protes betapa “tidak leluasa” menjadi puteri presiden era informasi liberal ini.


Baca juga: Hoax percakapan politik Presiden Jokowi dan Ahok soal Prabowo dan Media Malaysia jadikan trending topik Presiden Jokowi


Karuan kicuan itu memantik tanggapan gayung bersambut, bukan cuma follower akunnya. Dalam waktu relatif singkat kicauan Kahiyang di-share kemana-mana. Praktis, menjadi gunjingan heboh lagi. Padahal, media online, elektronik dan cetak belum reda memberitakan putri kedua Presiden Jokowi ini saat mengikuti tes tertulis –menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT)– Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Gedung Bakorwil II Surakarta, Kamis lalu (23/10/2014).


Rata-rata yang menanggapi kicauan Kahiyang Ayu, bernada empati. Misalnya ‏@eojdlanor2. “@Ayangkahiyang Lulus = KKN, Gak Lulus = Bego, Saya ngerasain banget kok… YOU ARE NOT ALONE :’(,” kicau ‏@eojdlanor2, yang dikutip Liputan6.com, Sabtu (25/10/2014).


Cuitan juga dilayangkan oleh akun ‏@gatotsoetrisno. Dia meminta Kahiyang untuk bersabar. “@Ayangkahiyang sabar mbak yaa, yang penting jadilah diri Anda sendiri ..,” kicaunya.


Agaknya, tidak berlebihan Kahiyang yang alumni Fakultas Pertanian UNS (2013) disebut gadis simbol “revolusi mental” yang menjadi visi Presiden Jokowi. Sebagai puteri Presiden RI, bisa jadi, baru Ayu merupakan anak presiden yang memilih ikut tes PNS, ketimbang memanfaatkan fasilitas orang tua sebagai orang nomer satu di Indonesia.


Sebagai puteri presiden berijazah SI, Kahiyang kalau mau berkarier lebih bergengsi dan mendapatkan fasilitas berlebih, tentu tidak sulit. Faktanya, anak-anak presiden mulai Presiden RI pertama Soekarno sampai Presiden RI keenam, SBY tak satu pun ada yang ikut tes PNS, apalagi berkarier jadi PNS.


Malahan, rata-rata anak presiden cenderung hanyut nama besar sang ayah, termasuk mengikuti jejak berkarier di dunia politik. Seperti Ibas putera SBY, misalnya, begitu masuk di Partai Demokrat langsung menduduki posisi sejajar dengan kader elite Partai Demokrat. Begitu pula Puan Maharani, puteri Presiden kelima Megawati.


Apakah sikap Kahiyang Ayu cuma sekedar sensasi pencitraan atau benar-benar ekspresi “revolusi mental” sebagaimana obsesi Presiden Jokowi, tentu waktu yang akan menjawab.


Sementara ini, perilaku puteri presiden asal keluarga biasa di Solo, Jawa Tengah ini seperti menebar virus spirit “revolusi mental” di kalangan gadis-gadis puteri pejabat yang larut gaya hidup hedonis. Cuitan Twitter ‏@luce_alice menanggapi positip. “Tak peduli seperti apa hidupmu, kamu selalu punya pilihan untuk melihat dari sisi baiknya atau sisi buruknya. Fightinggg kak @Ayangkahiyang.” @licom_09


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment