LENSAINDONESIA.COM: Inisiator Gerakan Regenasi Kepemimpinan, dan juga angota Tim Penyelamat Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa meminta kepada seluruh kader Golkar agar jangan terlalu mudah ‘dikadali’ atau direkayasa Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) maupun terpengaruh pidatonya dalam Munas Golkar versi kubu ARB di Bali, yang dibuka Minggu kemarin sampai 3 Desember 2014.
Alasan Agun, karena sesungguhnya pemutarbalikan fakta, seperti Sidang Komisi A dalam Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional) Partai Golkar diputuskan secara sepihak.
Baca juga: Agung Laksono beberkan skenario terselubung Aburizal Bakrie dan Besok, Presidium Penyelamat Partai ambil alih kantor DPP Golkar
“Diketok dalam posisi banyak peserta Rapimnas memprotes dengan posisi berdiri. Tidak meminta persetujuan lebih dahulu peserta sidang komisi, dan terjadi keributan yang hampir chaos, begitu pula dalam rapat pleno DPP tanggal 24 dan 25 November lalu dengan agenda persiapan Munas. ARB tidak dapat menyelenggarakan sampai tuntas,” ungkap Agun kepada LIcom, hari ini (31/11/2014).
Menurut mantan Ketua Komisi II DPR RI ini, akhirnya pleno Rapimnas berlanjut dalam dua versi. Pertama, versi kubu skenario ARB (Aburizal Bakrie) dilanjutkan Theo Sambuaga yang dalam tempo sekitar 2 menit mengetok penyelenggaraan Munas tanggal 30 November di Bali, tanpa minta persetujuan pengurus pleno sebagai peserta rapat yang memegang kedaulatan tertinggi yang bersifat kolektif (pasal 19 AD).
Versi kedua, kubu kontra skenario ARB melanjutkan rapat pleno tersebut dipimpinan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono. Atas desakan peserta rapat, kemudian memutuskan mosi tidak percaya terhadap ARB dan menonaktifkan sebagai Ketua Umum DPP partai Golkar. Sekaligus pada saat itu, membentuk Tim Penyelamat partai.
“Kepada seluruh Peserta Munas di Bali, saya ingatkan, mana realisasi KTA (Kartu Tanda Anggota) berasuransi? Kenyataannya pihak Asuransi tidak mau bayar, karena uang premi yang dibayarkan oleh masing-masing anggota/pengurus/anggota DPR tidak disetorkan ke pihak Asuransi,” kata Agun.
“Lalu mana realisasi bantuan rutin untuk DPD (Dewan Perwakilan daerah)? Mana janji dana abadi Rp I Trilyun untuk Kelangsungan hidup Partai?” tanya Agun Gunanjar, serius.
Tidak hanya itu. Agun juga mempertanyakan mana Gedung berlantai lantai untuk DPP Parta Golkar yang pernah dijanjikan ARB. Kata Agun, semua tak ada yang terealisasi dengan baik dan benar. “Mana bantuan untuk sukses Pileg 2014, lalu mengundan orang lain untuk hadir dalam munas dan berlomba dalam munas, tidak masuk akal,” tandsasnya.
“Dimana segalanya sudah diatur tanpa dirapatkan lebih dahulu, Penyelenggaranya, Pimpinan sidangnya, materinya, tata tertibnya, semua penuh rekayasa, Kepada seluruh DPD inilah saatnya untuk jujur dan berani menyelamatkan partai dari kepentingan pribadi,” tegasnya. @endang
0 comments:
Post a Comment