Thursday, November 27, 2014

KIH anggap damai ‘kadal-kadalan’, tolak fit and proper test KPK

KIH anggap damai ‘kadal-kadalan’, tolak fit and proper test KPK




LENSAINDONESIA.COM: Suhu politik rencana DPR menginterpelasi Presiden Jokowi terkait menaikkan harga BBM semakin membuat hubungan KIH dan KMP kembali memanas.


Politisi Partai PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan dengan tegas bahwa Koalisi Indonesia Hebat (KIH) untuk sementara ini juga belum mau datang ke komisi-komisi.


Baca juga: Pasca KIH dan KMP damai, DPR tinggal tunggu PPP selesaikan dualismenya dan Hatta Radjasa dicurigai 'main mata' dengan KIH, dorong KMP melunak


“Belum, Understanding kita menyelesaian Undang-undang MD3 (MPR, DPR, DPD, DPRD, red),” tegas Aria Bima di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2014).


Karena tidak mau datang, praktis kegiatan di Komisi III yang mengagendakan fit and proper test terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini, tidak dihadiri wakil rakyat dari fraksi yang tergabung KIH (PDIP, PKB, Nasdem, Hanura). Menanggapi ini, Aria Bima mengatakan, pihaknya tetap tidak akan ikut.


“Untuk apa? Legalitasnya juga belum sah. Kuorum harus diikuti,” tandasnya.


Dia menegaskan, saat ini KIH tinggal melihat komitmen KMP. “PDI P ikuti aja, ini bukan masalah bener salah, baik buruk tapi menang-menangan. Kalau memang dia (KMP) enjoy dengan suasana kayak gini, ya kita tetap pada posisi tidak akan ikut-ikutan dulu rapat di AKD,” katanya.


Disinggung bagaimana jika situasi pimpinan komisi belum terbentuk sampai lebih 5 Desember? Aria Bima mengatakan, itu terserah komitmen KMP. Pihaknya hanya menilai bagaiama KMP menyalahi komitmen.


“Saya melihat memang tidak ada keinginan untuk islah (damai). Ini hanya sekedar keinginan supaya kita masuk AKD. Itu hanya kadal-kadalan, main-main politis murahan yang bukan buat kepentingan kebersamaan dewan,” tegas Aria Bima, yang termasuk paling vokal terhadap rencana anggota DPR dari faksi partai tergabung dalam KMP terkait interpelasi terhadap Presiden Jokowi soal kenaikan harga BBM.


Lebih lanjut, dia mengatakan, ini yang teken seorang pimpiman partai kalau anggotanya tidak bisa memaknai itu berarti terlihat kepentingan Hata Rajasa yang dilecehkan semua pihak, atau memang Hata Rajasa yang sekedar main-main kesepakatan itu.


“Kita tertib, kita masukan, dan yang tidak komit siapa? Ya, karena satu rangkaian,” tegasnya. @endang


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment