Friday, November 28, 2014

KMP tetap ‘persetan’ siapa figur ‘yess’ dampingi Ahok kelolah Jakarta

KMP tetap ‘persetan’ siapa figur ‘yess’ dampingi Ahok kelolah Jakarta




LENSAINDONESIA.COM: Koalisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta seolah ‘bungkam’ atau menganggap ‘persetan’ soal siapa figur yang layak atau ‘yess’ dan ‘oye’ –istilah pelesetan dalang Ki Manteb– sebagai pendamping Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).


Ketua KMP Jakarta, M Taufik, sebelumnya, mendukung Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUP2), Sarwo Handayani sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta. Yani -panggilan akrab Handayani– dinilai memiliki pengalaman di birokrasi dan pintar berkomunikasi dengan anggota dewan dan pegawai negeri sipil (PNS) di ibu kota.


Baca juga: Ahok diminta jangan sampai lebay hadapi PDIP dorong Boy Sadikin dan Dilantik keroyokan bareng lurah, siapa wakil Ahok masih dirahasiakan


Selain itu, bagi Ketua DPD Gerindra Jakarta ini, Yani lebih cocok menjadi Wagub, karena tak akan menghambat kinerja pemerintah provinsi (pemprov), mengingat bukan politikus.


Dengan demikian, Taufik menolak Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jakarta, Boy Bernadi Sadikin, sebagai pendamping Ahok.


Tetapi, pernyataan berbeda ditunjukan Bendahara KMP Jakarta, Triwisaksana. Menurut Bang Sani, sapaan akrabnya, sebaiknya posisi DKI-2 diisi dua orang, masing-masing berasal dari partai dan birokrasi. “Saya usul dua-duanya (Boy dan Yani, red),” katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/11/2014).


Wakil ketua DPRD DKI ini menjelaskan, Jakarta berhak memiliki dua wagub, karena populasinya lebih dari 10 juta orang. Ini sesuai amanat Pasal 168 ayat 1 poin C Perppu Pilkada. “Tapi, terserah dia (Ahok) lah. Yang penting, dia harus confident (percaya diri, red), jangan terpengaruh oleh orang lain,” tegasnya.


Menurut Penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) di DPRD DKI ini, dengan mengakomodir Yani sebagai wagub, maka Ahok dapat terbantu membenahi birokrasi. “Saya tahu persis (tentang Yani), karena saya juga tahu persis dengan dia.”


“Kalau Pak Boy itu kan politik, mengerti gimana menjembatani dengan kolega politiknya di dprd. Jadi, dua-duanya di ambil,” tandas Bang Sani. @fatah_sidik


alexa ComScore Quantcast

Google Analytics NOscript

0 comments:

Post a Comment