LENSAINDONESIA.COM: Sekretaris Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, yakin pernyataan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai banteng moncong putih, Tjahjo Kumolo soal penunjukan Ketua PDIP Jakarta, Boy Bernadi Sadikin sebagai Wakil Gubernur (Wagub) valid.
“Kalau mantan Sekjen (yang bicara), kebenarannya bisa dipertanggungjawabkan,” kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Baca juga: DPP PDIP ancam cabut dukungan ke Ahok, kalau tak tahu diri dan KMP tetap 'persetan' siapa figur 'yess' dampingi Ahok kelolah Jakarta
Di tengah lawatannya ke Surabaya, Rabu kemarin (26/11/2014), Tjahjo Kumolo mengungkapkan, Megawati menunjuk Boy Sadikin sebagai Wagub Jakarta. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) ini mengklaim, pernyataan tersebut dikantonginya saat menanyakannya ke Megawati, sehari sebelumnya, 25 November.
Tak yakin dengan pernyataan Tjahjo, Ahok langsung ke rumah Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (27/11/2014). Setelah itu, kepada wartawan, mantan politikus Gerindra dan Golkar tersebut membantah kabar tersebut.
Gembong memaklumi bila Ahok menyiratkan menolak Boy Sadikin menjadi pendampingnya dalam menyelesaikan masalah di ibu kota. Sebab, sesuai Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No. 1/2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kursi DKI-2 menjadi hak prerogratif gubernur.
“Makannya, mungkin dengan cara-cara silent (diam-diam, red) inilah, mungkin ada bicara-bicara di luar, kan kita enggak tahu. Prinsipnya adalah itu, (penunjukkan Wagub) menjadi kewenangan Ahok. Tapi, boleh dong kita sebagai partai pengusung menyodorkan,” paparnya.
“Mudah-mudahan, yang kita sodorkan cocok dengan Ahok. Kalau pakai UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda), pasti kita lakukan pola penjaringan dulu,” lanjut dia.
Gembong menjelaskan, diusulkannya putra mantan Gubernur Jakarta, Ali Sadikin itu sebagai Wagub berdasarkan beberapa pertimbangan. Misalnya, Boy dipandang memahami masalah DKI dan berkontribusi besar terhadap kemenangan PDIP dalam sejumlah konstestasi politik di Jakarta.
“Artinya, tidak terlalu berlebihan juga ketika partai memberikan hadiah, misalnya seperti itu (ditunjuk sebagai Wagub Jakarta),” pungkas ketua DPC PDIP Jakarta Selatan ini. @fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment