LENSAINDONESIA.COM: Sekretaris DPD Golkar Jakarta, Zainuddin menyindir keras upaya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyodorkan nama Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta utuk mendampingi Ahok memimpin Jakarta.
Mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Tjahjo Kumolo di Surabaya, 26 November lalu, mengklaim, ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri mengusulkan Ketua DPD PDIP Jakarta, Boy Bernadi Sadikin sebagai pendamping Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Baca juga: KMP tetap 'persetan' siapa figur 'yess' dampingi Ahok kelolah Jakarta dan Dilantik keroyokan bareng lurah, siapa wakil Ahok masih dirahasiakan
Menurut Oding, sapaan akrab Zainuddin, sikap partai banteng moncong putih tersebut adalah kelanjutan atas rapat paripurna DPRD pada 14 November silam dengan agenda mengumumkan Ahok sebagai gubernur.
Demi mengumumkan Ahok sebagai gubernur melalui paripurna itu, kata ketua Fraksi Golkar di DPRD DKI ini, bahwa anggota dewan yang berasal dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) –beranggotakan PDIP, Hanura, Partai Kebangkitan Bangsa, dan NasDem– berupaya menerapkan berbagai cara, seperti mencari celah hukum sebagai dasar konstitusi pelantikannya.
“Kemudian, pengabaian atas Fatwa MA. Itu semua merupakan langkah-langkah suksesi dalam memuluskan Ahok jadi gubernur. Dan tentunya melalui kawalan KIH (khususnya PDIP),” yakin Oding saat dihubungi di Jakarta, Jumat (28/11/2014).
Karena itu, Sekretaris Koalisi Merah Putih (KMP) Jakarta ini meminta Ahok jangan sampai lebay dan tetap mengedepankan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) No. 1/2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dalam memilih wagub, di mana seutuhnya menjadi kewenangannya selaku gubernur, meskipun saat maju dalam Pilkada pada 2012 silam, Joko Widodo (Jokowi)-Ahok diusung PDIP dan Gerindra.
“Yang dipakai saat ini kan Undang-undang Perppu, di mana gubernur memiliki kewenangan memilih wagubnya. Jika memang yang dipakai Perppu No. 1, maka Ahok punya kewenangan untuk memilih wakilnya, termasuk Sarwo Handayani,” tutur dia.
Meski demikian, Oding tak mempersoalkan jika memang nantinya Ahok memilih Boy sebagai Wagub Jakarta, selama penunjukan tersebut bukan rekomendasi Parpol. “Kalau Boy Sadikin yang jadi, ya bagus-bagus saja. Kita menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok.”
Kemudian, mengingat Ahok merupakan figur kontroversial, maka Oding berharap Wagub Jakarta nanti adalah sosok yang tahan banting. “Mudah-mudahan saja, siapapun yang terpilih jadi wagub nantinya dapat menjalankan amanah sebaik-baiknya,” pungkas dia. @fatah_sidik
0 comments:
Post a Comment