KIH ‘mbelot’, DPR akhirnya batal fit and proper test pimpinan KPK

LENSAINDONESIA.COM: Anggota Komisi III DPR RI Benny K. Harman mengumumkan, komisinya Kamis ini (27/11/14) batal melakukan rapat pleno untuk membahas Fit dan Proper Test terkait pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Semua ini akibat fraksi-fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH) tidak datang.

“Hari ini rapat pleno Komisi III untuk bahas tahapan fit dan proper test calon pimpinan KPK terpaksa ditunda dengan alasan setelah ditunggu lebih dari 30 menit, fraksi-fraksi KIH belum datang. Akhirnya diputuskan rapat pleno ditunda,” kata Benny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2014).

Baca juga: KMP Vs KIH damai bukan lagi 'Omdo', ini penandatanganan 5 kesepakatan dan KIH tawar hak bicara dihapus, internal KMP anggap paranoid

Sebelumnya, politisi PDIP Aria Bima, menyatakan seluruh anggota KHI menolak datang di rapat komisi III membahas fit and proper test pimpinan KPP. KIH geram atau ‘membelot’ dan menuding KMP (Koalisi Merah Putih) hanya ingin menjadikan islan sebagai ‘kadal-kadalan’ agar KIH masuk masuh dalam AKD (Alat Kelengkapan DPR). Sementara itu, komitmen untuk merivisi Undang Undang MD3 (MPR, DPR, DPD, DPRD) tidak kunjung dilaksanakan. Sebaliknya, KMP malah mengumpuknja tandatangan untuk interpelasi presiden Jokowi terkait menaikkan harga BBM.

Sementara itu, menurut politisi Demokrat Benny, pihaknya memastikan pimpinan KPK sudah harus terpilih sebelum reses.

“Kalau sore ini bisa datang, ya kita tunggu. Kalau tidak minggu depan. Intinya sebelum tanggal 5 (Desember), harapannya sebelum reses sudah selesai pilih pimpinan KPK yang baru,” kata dia.

Menanggapi wacana komisi III akan menolak semua calon pimpinan KPK yang ikut fit and proper test, Benny membantahnya.

“Tidak bisa menolak. UU menegaskan DPR wajib memilih satu. Kalau yang dibutuhkan satu ya wajib pilih satu dari dua. DPR wajib memilih. Tidak ada diskresi yang diberikan UU kepada dewan untuk tidak memilih,” pungkasnya. @endang